Penampilan heroik disuguhkan Hugo Lloris sewaktu timnya Tottenham bertamu ke markas Everton November tahun lalu.
Di tengah pertandingan, Lloris mendapatkan cedera kepala usai dirinya berbenturan dengan Romelu Lukaku. Kiper Prancis itu memutuskan untuk melanjutkan pertandingan. Meski sempat tak sadarkan diri, Lloris sanggup menjaga gawang Spurs steril dari gol. Laga berkesudahan dengan skor 0-0.
Namun, fenomena yang dialami Lloris itu dipastikan tidak akan lagi muncul di Premier League 2014/15. Aturan baru yang disusun EPL menyebut bahwa setiap pemain yang menderita cedera kepala di tengah laga wajib meninggalkan lapangan. Tim dokter klub lantas memegang kewenangan mutlak untuk menentukan apakah si pemain yang cedera boleh melanjutkan laga atau tidak.
Keputusan staf medis tidak dapat dipengaruhi oleh pemain yang bersangkutan ataupun manajer tim. Selain itu, pada EPL musim depan klub yang bertindak sebagai tuan rumah juga wajib menyediakan dokter khusus yang berjaga di stadion.
Dokter tersebut bertugas membantu dan memberikan pandangannya kepada staf medis kedua tim andai terjadi insiden cedera kepala. Untuk mengetahui tingkat keparahan cedera, sang “dokter jaga” bakal menggunakan rekaman ulang sebagai acuan.
Aturan ini dinilai bakal sanggup mengakhiri perdebatan seputar cedera kepala yang belakangan kerap muncul. Pada musim lalu, pelatih Spurs, Andre Villas-Boas bahkan dihujani kritik lantaran membiarkan Lloris terus berada di lapangan hijau.
"Aturan baru ini mungkin akan membuat frustrasi sebagian manajer. Namun, kesehatan dan keselamatan pemain adalah yang utama,” kata eks striker Inggris yang kini tergabung dalam staf kepelatihan Leicester, Kevin Phillips kepada BBC.
Editor | : | |
Sumber | : | BBC, Harian BOLA |
Komentar