Misi super berat dilakoni Perseta saat dijamu Persekap di Stadion Untung Suropati Pasuruan, Jumat (15/8) ini, pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Grup 6. Kemenangan jadi harga mati bagi anak asuh Syamsul Bachri jika ingin bangkit dari posisi juru kunci klasemen sementara. Jika gagal meraup poin, klub berjuluk Laskar Badai Selatan ini bakal makin terjepit dan dipastikan musim depan akan terlempar dari pentas Divisi Utama.
“Pertandingan ini sangat berat bagi kami. Ini salah satu peluang kami untuk bangkit. Sebaliknya, Persekap juga tak ingin kalah. Ini juga jadi kesempatan terakhir mereka, karena setelah ini mereka akan dua kali tur Kalimantan. Kami akan mati-matian merebut poin, sekaligus menyelamatkan tim ini dari degradasi,” tutur Wawan Widiantoro, pemain senior yang pernah mengantar Persik juara LI 2003 dan 2006 lalu.
Lebih runyam lagi, selisih poin Perseta dengan Persekap ada tiga poin. Apalagi defisit gol Perseta juga paling besar di grup ini dengan sembilan butir. Artinya, Perseta tak hanya butuh kemenangan, tapi juga harus dengan jumlah gol banyak.
“Peluang kami sebenarnya masih ada. Jika mampu mencuri poin dari Persekap, kami masih punya satu jatah kandang terakhir melawan Borneo FC. Tapi kendalanya, defisit gol sangat besar. Jadi tak ada kata lain, kami harus menang dari Persekap. Sehingga poin akhir Perseta bisa enambelas dan mengungguli Deltras dan Persekap,” ucap Syamsul Bachri.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | - |
Komentar