19 Indonesia, Indra Sjafri, tengah menikmati libur Lebaran saat mendapat kabar pembatalan Tim Garuda Jaya tampil di turnamen Cotif L’Acudia. Kepada Ario Yosia dari Harian BOLA, Kamis (24/7), Indra bicara soal perubahan tersebut dan apa langkah yang diambilnya bersama tim pelatih timnas U-19.
Kecewa dengan batalnya timnas U-19 tampil di turnamen Cotif?
Saya orang selalu mencoba berpikiran positif. Amat mungkin PSSI punya alasan teknis yang membuat pelaksanaan program timnas U-19 tak bisa berjalan ideal.
Amat disayangkan kami gagal berangkat ke Spanyol. Namun, seluruh anggota tim tidak boleh patah semangat. Kami harus bisa mengatasi situasi sulit. Kami punya mimpi sukses di Piala AFC U-19. Apa pun yang terjadi, jangan sampai semua yang telah dibangun sejak jauh hari berantakan.
Bagaimana dengan pemain?
Secara teknis mungkin mereka tidak terpengaruh. Pada dasarnya, program pelatnas tetap berjalan seperti biasa. Namun, mungkin efek psikologis yang bakal terasa.
Dalam hal mental, pemain telah menyiapkan diri tampil di turnamen internasional dengan tingkat tekanan tinggi. Lawan yang dihadapi memiliki nama besar, tapi kemudian batal secara mendadak. Hal itu pasti memukul sisi psikologis.
Memang, pihak PSSI memberi tahu bahwa pelaksanaan Cotif tidak seideal yang dibayangkan. Lawan yang akan dihadapi, menurut mereka, tidak tampil dalam kekuatan terbaik.
Kabar terakhir, Arab Saudi menarik diri dari turnamen. Qatar tampil bukan dengan skuat Piala AFC U-19. Namun, pada faktanya nama besar turnamen tetap berpengaruh secara psikologis bagi pemain.
Di kepala mereka sudah tergambar sebuah turnamen internasional yang melahirkan sejumlah pemain besar. Mereka telah menyiapkan diri bermain di persaingan kelas atas. Kami akan tampil di persaingan elite Asia, idealnya kami melakukan uji coba dengan lawan yang kualitasnya di atas timnas.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia) |
Komentar