Sudah menjadi rahasia umum bahwa PSG sangat bergantung kepada kedigdayaan seorang Zlatan Ibrahimovic. Pada musim lalu, Les Parisiens mendadak seret gol saat Ibrahimovic absen lantaran cedera.
Namun, ternyata tak cuma Ibra seorang yang memiliki peran esensial bagi tim. Bek kanan Gregory van der Wiel juga merupakan kepingan penting dari strategi racikan pelatih Laurent Blanc.
PSG kerap kerepotan kala Van der Wiel absen merumput. Musim lalu, jika pria Belanda tersebut berhalangan tampil, Blanc mengedepankan Cristophe Jallet guna mengisi pos bek kanan.
Akan tetapi, Jallet kerap tampil mengecewakan dan tak mampu menyamai level permainan Van der Wiel. Entah kebetulan atau tidak, hasil-hasil buruk yang didapat PSG musim lalu hadir kala Jallet tampil sebagai starter, seperti kala mereka berhadapan dengan Montpellier (1-1), Ajaccio (1-1), Evian TG (0-2), dan Rennes (1-2).
Jallet juga bermain buruk saat PSG kalah dari Chelsea 0-2 di laga leg II perempat final Liga Champion 2013/14. PSG lantas tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang.
Berangkat dari itu, terasa wajar jika Blanc amat semringah kala menyambut kedatangan bek kanan anyar PSG, Serge Aurier (21 tahun).
"Aurier adalah pemain muda dengan bakat luar biasa yang masih bisa terus berkembang. Saya harap kami bisa membantunya bertumbuh dan menjadikannya elemen penting PSG di masa depan,"
PSG meminjam Aurier dari Toulouse dengan opsi penebusan di akhir musim 2014/15. Lantaran Aurier datang dengan formula peminjaman, otomatis kans PSG memboyong Angel Di Maria (Real Madrid) masih terbuka lebar.
Pada musim panas ini PSG memang hanya boleh membeli satu pemain dengan harga maksimal 60 juta euro (933,4 miliar rupiah). Hukuman diberikan UEFA lantaran Les Parisiens dianggap melanggar aturan Financial Fair Play.
| Editor | : | |
| Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar