0 melalui gol Boaz Solossa (79’) dan Ferinando Pahabol (81’).
Meski sukses meraih tiga poin, pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, mengatakan anak didiknya tidak dalam performa terbaik. “Babak pertama kami bermain kurang baik. Libur panjang lalu menjadi faktor. Kami tidak bisa menguasai lawan dengan sempurna,” ujarnya.
Sebenarnya Persipura berpeluang menang 3-0 andaikan eksekusi penalti Boaz tidak gagal. Akan tetapi, pelatih asal Brasil itu tak mempermasalahkan hal tersebut.
Terlepas dari kegagalan dalam mencetak gol lewat penalti itu, kesembuhan cedera Boaz yang lebih cepat dari yang diperkirakan memberi angin segar bagi Tim Mutiara Hitam. Awalnya proses penyembuhan cedera hamstring bomber bernomor punggung 86 itu diprediksi tim medis memakan waktu enam bulan.
Nyatanya Boaz yang menjalani terapi tradisional di Sorong bisa lebih cepat pulih. Jika dalam kondisi bugar, Boaz menjadi pemain yang amat trengginas di tim.
Tak hanya jadi mesin gol, Boaz adalah sosok motivator ulung bagi rekan-rekannya. “Ia tipe pemain pemenang,” tutur Jacksen. “Walau kami fokus menjaga Boaz, ia dapat menunjukkan kelasnya sebagai striker berkualitas yang haus gol,” tutur Nil Maizar, pelatih Pusam.
Kini juara bertahan LSI itu bisa kembali berlari kencang. Sebelumnya Persipura sempat tersendat lantaran cedera Boaz beberapa kali kambuh.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Ario Yosia), Harian BOLA (Penulis: Kukuh Wahyudi |
Komentar