Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Timnas U-19:Lawan Sesama ASEAN Kurang Beri Tekanan

By Eko Widodo - Sabtu, 26 Juli 2014 | 12:13 WIB
Timnas U-19, kurang mendapatkan tekanan jika melawan tim sesama ASEAN.
Gonang Susatio
Timnas U-19, kurang mendapatkan tekanan jika melawan tim sesama ASEAN.

19, persaingan turnamen Cotif lebih kompetitif. Hasil drawing menempatkan Indonesia berada di Grup B bersama Argentina U-20, Mauritania U-20, Barcelona U-20, serta Arab Saudi U-20. Keputusan mendadak PSSI membatalkan keikutsertaan timnas U-19 di Cotif L’Alcudia pada Rabu (23/7) terasa memukul personel Tim Garuda Jaya.

Bandingkan dengan Turnamen Hassanal Bolkiah Trophy (HBT), Indonesia U-19 tergabung di Grup B bersama Vietnam, Malaysia, Kamboja, Singapura, dan Brunei Darussalam. Negara-negara tersebut kualitasnya setara dan kurang memberi tekanan kepada timnas U-19 yang akan tampil di turnamen elite Piala AFC U-19.

Fakta lain, pada pertengahan September timnas U-19 akan tampil di turnamen mini AFF yang juga menghadirkan lawan-lawan dari kawasan ASEAN.

Rumor merebak keikutsertaan timnas U-19 di HBT karena kisruh hak siar. SCTV yang memegang hak siar pertadingan timnas U-19 merasa dirugikan karena RCTI menguasai hak siar turnamen Cotif.

PSSI punya alasan berbeda. “Tidak mudah untuk memutuskan keikutsertaan di HBT. Ada dua hal yang memengaruhi, yaitu hubungan antara dua negara. Diundangnya Indonesia ke ajang tersebut bukan sekadar hubungan antara federasi,” tutur Joko.

Mantan pemain timnas, Ricky Yakobi angkat bicara: “Apa pun itu, PSSI harus lebih cermat memilih agenda turnamen internasional agar Tim Garuda Jaya bisa tampil maksimal di Piala AFC U-19. Menghadapi lawan dengan level tinggi Asia, semestinya timnas U-19 mendapat kesempatan beruji coba melawan tim-tim dengan kualitas lebih tinggi. Mereka harus dibiasakan tertekan. Bertanding melawan tim-tim yang kualitasnya relatif setara tidak akan membantu,” ujar Ricky.

Ricky mencontohkan pengalamannya pada 1986 saat tampil membela timnas di Asian Games.
“Sepanjang uji coba, kami mendapat lawan-lawan berkelas dunia. Hasilnya, kepercayaan diri kami meninggi sehingga bisa lolos ke semifinal Asian Games. Tahun berikutnya, kami yang sudah terbiasa bermain di level tinggi, relatif lebih mudah menjadi raja ASEAN di SEA Games,” ujar Ricky.



Editor : Eko Widodo
Sumber : Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X