Pelatih Persebaya Rahmad Darmawan mengaku bingung melihat penurunan performa anak buahnya ketika menghadapi Persatu Tuban dalam laga uji coba yang berlangsung di Lapangan Brigif I Marinir, Sidoarjo, Senin (21/7).
Meski ia mengakui jika formasi yang ia terapkan (4-3-1-2) pada pertandingan ini tak tepat karena Persatu bermain dengan compact defence, ia menganggap secara kualitas permainan jauh menurun dibandingkan dengan dua uji coba sebelumnya, lawan Persebaya U-21 dan Persebo Bondowoso.
Pada pertandingan lawan Persatu, ia menilai anak buahnya tidak bagus dalam penempatan posisi pemain dan penguasaan bola. Padahal jika diukur dari tekanan yang dilakukan lawan tidak jauh berbeda dengan dua pertandingan sebelumnya.
“Secara teknik, kualitas anak-anak tidak ada masalah. Hanya kolektivitas mereka yang merosot. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami, karena hampir semua pemain mengalami penurunan performa,” katanya.
Bukan hasil yang disesali oleh Rahmad, tapi harapannya untuk melihat peningkatan anak buahnya dalam menjalani pola main dengan formasi 4-3-1-2 yang justru menurun.
Persebaya sendiri akan kembali menjalani uji coba keempatnya antara lawan PS Mojokerto Putra atau Gresik United, Kamis (24/7) nanti. Rencananya, uji coba tersebut digelar sore hari di tempat yang sama.
Rahmad belum bisa memastikan siapa calon lawannya pada uji coba selanjutnya. Sebab PS Mojokerto yang sempat tertarik untuk beruji coba dengan Persebaya sampai saat ini masih ragu-ragu. Sementara Persebaya belum berani menerima tawaran GU karena sudah terlanjur megagendakan dengan PSMP.
“Kami masih menunggu jawaban dari PSMP dulu. Kalau memang mereka tidak bisa, kami langsung menyetujui tawaran GU. Untuk lawan GU, sebetulnya saya ingin main di Gresik, tapi aparat kepolisian Gresik tidak memberikan izin. Jadi kami memutuskan untuk tampil di sini lagi,” jelasnya.
Editor | : | Fahrizal Arnaz |
Sumber | : | - |
Komentar