Badai di Buenos Aires Akan Dibalas di Bolivia

Dalam ilmu cuaca atau meteorologi, siklon adalah sebuah kondisi atmosfer bertekanan rendah yang bercirikan pusaran angin yang berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Siklon umumnya menyebabkan badai berskala besar yang bisa menimbulkan kerusakan di suatu wilayah.

Pada Rabu (23/7), siklon terjadi di ajang Copa Libertadores 2014, tepatnya di Stadion Pedro Bidegain, Buenos Aires, Argentina. Tentu bukan dalam arti sebenarnya, melainkan julukan San Lorenzo, El Ciclon. Klub yang identik dengan warna merah-biru itu meluluhlantakkan Bolivar lima gol tanpa balas dalam laga semifinal I.

Bertanding di hadapan 45.000 penonton, San Lorenzo tampil dominan dan nyaris tidak memberikan kesempatan pada Bolivar untuk menyerang balik. Pasukan Edgardo Bauza itu membuka keunggulan di menit ke-6 melalui tandukan Mauro Matos memanfaatkan assist Leandro Romagnoli.

Unggul 1-0 tidak membuat San Lorenzo mengendurkan serangan. Para pemain justru semakin beringas menggedor pertahanan lawan. Hasilnya, empat gol tambahan sukses disarangkan melalui Emmanuel Mas (28’, 87’), Juan Mercier (70’), dan Julio Buffarini (74’).

Usai laga, pelatih Edgardo Bauza mengaku terkejut dengan hasil akhir 5-0 yang didapat timnya. Dia memang menginstruksikan kepada anak asuhnya mengambil kendali pertandingan dan meraih kemenangan. Namun, hasil yang diperoleh berada di luar perkiraan Bauza.

“Hampir sempurna. Dua kata inilah yang mampu meng­gambarkan kemenangan kami. Saya sangat senang karena peluang kami menembus final terbuka lebar,” kata Bauza seperti dilansir La Nacion.

“Kini, yang harus kami lakukan adalah tetap tenang. Masih ada leg kedua di Bolivia yang mesti kami jalani. Bolivar tentu bakal bermain mati-matian di kandangnya. Kami tidak boleh lengah,” ujar pelatih berusia 56 tahun itu.

Gelandang serang Leandro Romagnoli juga meminta rekan-rekan agar menjaga fokus dan konsentrasi guna melakoni pertemuan kedua yang akan dilangsungkan di Stadion Hernando Siles, La Paz, pada Rabu (30/7).

“Menang dengan skor besar memang membuat kami senang dan puas. Tapi, perjuangan kami belum usai karena kaki kami belum sepenuhnya menginjak final,” ucap Romagnoli seperti dilansir Ole.