0 atas Bolivar di babak semifinal I Copa Libertadores 2014, Kamis (24/7) pagi WIB. Cobaan mahaberat akan dihadapi klub asal Argentina itu saat ganti menjadi tamu di semifinal II, 30 Juli.
Ya, Bolivar bermarkas di Estadio Hernando Siles di Kota La Paz yang terletak di ketinggian 3.637 meter di atas permukaan laut (dpl). Pemain yang tak terbiasa bermain di dataran tinggi akan cepat kepayahan karena kadar oksigen yang tipis.
Penyerang San Lorenzo, Mauro Matos, sejak dini sudah memperingatkan rekan-rekannya agar tetap waspada.
“Kami sadar harus menang dengan selisih gol yang besar di laga pertama agar bisa sedikit tenang saat bertandang ke Bolivia. Bermain di dataran tinggi tak pernah mudah,” kata Matos seperti dilansir El Tribuno.
Rekor Bolivar kala bermain di kandang sejak fase grup memang layak membuat San Lorenzo jeri. Klub berjulukan Los Celestes itu tak pernah kalah dari lima pertandingan! Juan Carlos Arce cs. tiga kali menang dan dua kali imbang.
Saat harus menjalani misi sulit mengejar defisit lima gol dari San Lorenzo, pelatih Bolivar, Xabier Azkargorta, tentu berharap tuah Hernando Siles kembali memihak timnya. Namun, ia malah dipusingkan dengan kondisi lapangan di stadion berkapasitas 41.143 orang itu yang dikabarkan kurang bagus.
Rumput di arena milik pemerintah setempat itu dikabarkan sudah menguning dan permukaannya tidak rata. Azkargorta meminta pihak stadion segera memperbaiki kondisi lapangan agar layak menggelar pertandingan sekelas Copa Libertadores.
“Hal ini masalah serius. Bila kondisi lapangan buruk, keuntungan kami yang sudah terbiasa bermain di dataran tinggi bisa musnah. Pemain juga rawan cedera dan akan sangat merugikan,” ujar Azkargorta seperti dilansir surat kabar La Razon.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Oka Akhsan) |
Komentar