Kondisi Boaz Solossa yang tak kunjung terbebas dari cedera hamstring bukan hanya disesali oleh tim pelatih timnas senior. Persipura, yang menjadi klub Boaz, merasakan dampak yang tak kalah besar.
Boaz, yang diwajibkan beristirahat selama enam bulan, dipastikan absen membela Persipura di sisa laga LSI dan Piala AFC, sedangkan di level timnas, Boaz tak bisa mengikuti pelatnas di Qatar dan kemungkinan agenda besar pada akhir tahun, Piala AFF. Setelah mengetahui kondisinya, Boaz pun menyesal tak bisa berkontribusi bagi kedua tim tersebut.
Bagi Persipura, kehilangan Boaz dalam durasi tersebut tentu sebuah kerugian besar. Pasalnya, peran pemain kelahiran 16 Maret 1986 itu di Mutiara Hitam sulit untuk digantikan. Selain sebagai mesin gol, Boaz dibutuhkan tim pelatih sebagai kapten di lapangan.
Sebagai mesin gol, ia sudah berkontribusi menyumbangkan lima gol bagi Persipura di LSI. Raihan itu terbilang apik. Pasalnya, pada musim ini ia hanya bermain sembilan kali lantaran cedera kambuhan yang dialami. Praktis, top scorer musim lalu dengan 25 gol tersebut tidak bisa mempertahankan gelar tersebut.
Sebagai seorang kapten, kontribusinya jelas terlihat pada awal kompetisi. Ketika dirinya absen di empat pertandingan awal, penampilan Persipura belum seperti layaknya juara bertahan. Namun, setelah Boaz kembali dari cedera, ia sukses membawa tim melesat meraih banyak poin. Hingga laga ke-15, Persipura berhasil dibawa bercokol di posisi kedua klasemen sementara Grup II dengan 29 poin.
“Boaz memang harus absen dalam waktu lama. Kami harus memaksimalkan pemain yang ada,” kata Metu Duaramuri, asisten pelatih Persipura.
Tim Mutiara Hitam juga harus ikhlas tanpa Boaz saat bersua Kuwait SC di babak delapan besar Piala AFC. Kehilangan pemain yang sudah menyumbangkan empat gol di level kompetisi Asia itu tentu menjadi pekerjaan rumah tim pelatih.
Tanpa Boaz, Persipura akan berharap pada pemain lain, seperti Titus Bonai, Ian Kabes, Ferinando Pahabol, dan Lukas Mandowen untuk mencetak gol.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Kukuh Wahyudi) |
Komentar