Pasca tragedi jatuhnya pesawat penumpang Malaysia Airlines (MH17) di timur Ukraina dalam pertempuran antara separatis Rusia dan pasukan Ukraina, yang menewaskan 298 orang di dalamnya, sejumlah politisi Jerman menyerukan bahwa Piala Dunia 2018 sebaiknya dipindahkan untuk menjamin keselamatan.
Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia berikutnya empat tahun mendatang. Michael Fuchs, wakil ketua blok konservatif di parlemen Jerman adalah salah satu yang lantang menyauarakan hal tersebut.
"FIFA harus berpikir apakah Moskow adalah tuan rumah yang tepat jika tidak dapat menjamin keamanan lalu-lintas udara," katanya serperti dikutip The Guardian. Lebih lanjut, Fuchs juga mengatakan bahwa Jerman, Prancis, dan Italia siap untuk menjadi tuan rumah alternatif jika diperlukan.
"Jerman bisa bersama-sama dengan Prancis dan Italia menjadi tuan rumah turnamen tanpa masalah. Kami punya cukup stadion."
Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Hessen kabarnya juga mendukung argumen Fuchs.
"Jika [Presiden Rusia Vladimir] Putin tidak secara aktif bekerja sama dalam menjernihkan masalah kecelakaan pesawat (itu), bola Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi tak terbayangkan." Akan tetapi, itu bukan suara pemerintah Jerman secara umum.
Kendati Kanselir Angela Merkel menyerukan bahwa "sanksi ekonomi Uni Eropa yang substansial yang harus dikenakan terhadap Rusia secepat mungkin", seperti dikutip BBC, namun pemerintah Jerman belum memutuskan seperti apa sanksi tersebut.
Di luar itu, Federasi Sepak Bola Belanda juga turut menanggapi bahwa keputusan tentang Rusia sebagai tuan rumah terkait insiden MH17 adalah "terlalu dini". Prioritas utama mereka sekarang adalah penyelidikan kasus tersebut hingga tuntas.
"Asosiasi [Sepak Bola] percaya bahwa lebih tepat melakukan diskusi soal Piala Dunia mendatang di Rusia setelah penyelidikan bencana selesai."
Editor | : | Suryo Wahono |
Sumber | : | The Guardian, BBC |
Komentar