The AirAsia ASEAN Basketball League (ABL) akan kembali bergulir pada 16 Juli. Edisi 2014 menandai musim kelima liga bola basket profesional di kawasan Asia Tenggara itu.
ABL musim ini akan diikuti enam tim dari lima negara, yakni HiTech Bangkok City (Thailand), Indonesia Warriors (Indonesia), JobStreet.com Singapore Slingers (Singapura), Laskar Dreya South Sumatra (Indonesia), Westports Malaysia Dragons (Malaysia), dan Saigon Heat (Vietnam).
"Kami dari ABL mengucapkan selamat datang kepada dua tim baru, HiTech Bangkok City dan Laskar Dreya South Sumatra," kata Ridi Djajakusuma, Chief Operating Officer ABL, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (23/6).
Dalam kurun waktu lima tahun, ABL telah mencatat sejumlah prestasi, seperti pengelolaan liga profesional selama enam bulan setiap tahun serta pengembangan talenta muda di berbagai negara ASEAN.
ABL juga memiliki andil dalam mendorong Vietnam dan Brunei Darussalam bersaing dengan sejumlah negara yang memiliki peringkat lebih tinggi di Asia Tenggara.
"Komitmen kami tak pernah berubah dan hal tersebut telah dirasakan oleh klub-klub dan negara-negara ASEAN tempat digelarnya ABL," kata Ridi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA), Dato' Yeoh Choo Hock, mengaku sempat mendengar rumor yang menyebut ABL akan bubar. Namun, kenyataan berkata lain.
"Saya senang sekali akhirnya waktu yang dinanti ini telah tiba. Saya sempat mendengar spekulasi ABL tidak akan berjalan lagi. Namun, keraguan itu telah terjawab dengan diumumkannya gelaran ABL tahun ini," tutur Dato' Yeoh.
AirAsia masih menjadi sponsor utama ABL tahun ini. ABL juga mengumumkan kontrak kerja sama dengan Li-Ning, produsen peralatan olah raga asal Tiongkok, untuk tiga tahun ke depan.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para penggemar ABL yang tak hanya ada di regional ASEAN. Meski baru lima tahun, tapi kami merasakan dukungan yang luar biasa. Mari kita sukseskan kembali ABL pada tahun ini. Enam tim, lima negara, dan satu tujuan untuk menyukseskan olah raga bola basket di ASEAN," kata Ridi.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Sumber | : | - |
Komentar