la, Jakarta, pada Jumat (11/7). Sambil menikmati makan malam, presiden Internazionale asal Indonesia itu bercerita banyak tentang visinya membentuk Inter sebagai tim yang seimbang dan sehat.
Suksesor Massimo Moratti itu menegaskan bakal membentuk tim yang seimbang dalam segi pemerataan usia dan ketersediaan pemain per lini.
“Komposisinya adalah tim harus memiliki pemain berusia 25-28 tahun sebanyak enam-tujuh orang. Jumlah orang yang sama juga berlaku untuk pemain berusia 22-23. Jadi, pemain kaya pengalaman, punya jiwa pemimpin, serta pemain muda dengan potensi besar harus menyatu sebagai satu kekuatan,” katanya.
Erick juga menyoroti soal keseimbangan dalam persebaran pemain per posisi di timnya. Ia tak mau sembarangan membeli pemain tanpa pertimbangan matang.
“Pembelian pemain tak boleh berdasarkan egoisme. Saya benar-benar disiplin mempertimbangkan jumlah pemain di tiap sektor. Ambil contoh di Januari lalu. Kami hanya punya Yuto Nagatomo dan Jonathan sebagai winger. Untunglah kami dapat Danilo D’Ambrosio. Kalau tidak, tim bisa repot. Dalam urusan transfer pemain, saya selalu membahasnya dengan dewan klub, termasuk di antaranya para direktur di Inter,”ujarnya.
| Editor | : | Beri Bagja |
| Sumber | : | - |
Komentar