67. Kemenangan itu disambut gembira oleh seluruh pemain dan ofisial tim.
Ini adalah kemenangan pertama NSH GMC pada musim reguler ini, setelah menelan lima kekalahan beruntun pada Seri I di Malang, November lalu. ”Usai menelan hasil buruk di Malang, kami berupaya memperbaiki kekurangan. Yang menjadi fokus adalah memperbaiki akurasi tembakan,” ujar Agus Pamungkas Batbual, asisten pelatih NSH GMC dalam situs resmi NBL Indonesia, usai pertandingan.
NSH GMC sempat tertinggal di kuarter awal. Minus Surliyadin yang masih harus break karena dibelit cedera engkel, BSC Bandung Utama mengandalkan perolehan poin dari Jekky Sagala. Point guard asal Tigalingga (Sumatera Utara) ini menjadi mesin poin yang sulit dibendung pada kuarter pertama dengan menceploskan 13 poin. Sebagian besar poin BSC Bandung Utama pada kuarter ini didapat dari fast break.
Memasuki kuarter kedua, NSH GMC mencoba mengimbangi lawan. Mereka lebih mengoptimalkan penetrasi dari paint area. Hasilnya cukup efektif, Max Yanto dkk berhasil mengejar ketertinggalan. Sempat tertinggal tujuh angka, NSH GMC berbalik unggul pada 07:46 tersisa. Layup Herman Kurniawan pada 2 detik sisa menutup kuarter ini dengan keuggulan NSH GMC 32-31.
NSH tetap mempertahankan keunggulan mereka hingga kuarter ketiga. Berbeda pada dua kuarter sebelumnya, NSH GMC kali ini lebih banyak melakukan tekanan dari luar garis tembakan tiga angka. Strategi ini cukup efektif. Empat dari tujuh percobaan tembakan tiga angka berbuah hasil. Masing-masing oleh Juliano Gandhi, AzzharyanPradhitya, Lutfi Alfian Eka Koswara, serta rookie Budi Margono.
BSC Bandung Utama mencoba mengejar dengan mengandalkan kecepatan. Tim asuhan Bintoro ini sempat menyamakan kedudukan menjadi 53-53 ketika kuarter terakhir tersisa 07:15. Kejar-mengejar angka berlangsung sepanjang kuarter ini. Namun, keunggulan tetap milik NSH GMC.
Rookie NSH GMC Budi Margono tampil menawan dalam laga ini dengan memimpin perolehan angka bagi timnya. Shooting guard kelahiran Malang ini menceploskan 15 poin dan tambahan 4 rebound. Disusul oleh Ryan Febriyan dengan tambahan 12 poin dan 6 rebound.
Sementara dari BSC Bandung Utama, Jekky Sagala tampil dominan dengan mencetak 22 poin. Absennya Surliyadin sangat berpengaruh terhadap performa tim hasil merjer antara BSC Jakarta dan Bandung Utama ini. ”Harus diakui absennya Surliyadin sangat berpengaruh besar. Dia senjata utama kami dalam mencari poin. Yang kami sesalkan, pemain lain justru tampil seperti kurang percaya diri tanpa Surliyadin. Padahal, ini tak boleh terjadi,” sesal Bintoro, head coach BSC Bandung Utama.
Bintoro berharap Surliyadin bisa segera pulih dan kembali bermain. ”Kami harus melihat kondisinya dulu. Kemungkinan besar dia baru bisa fit saat menghadapi Pacific, Sabtu (18/1) nanti,” tandas Bintoro.
Sumber: NBL Indonesia
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar