Pengalaman merupakan guru yang baik. Pepatah itu rupanya yang dijadikan patokan oleh Pelita Bandung Raya saat menyiapkan tim menghadapi kompetisi Liga Super Indonesia 2014.
Musim lalu dengan didominasi pemain muda minim pengalaman plus beberapa pemain senior, The Boys Are Back terseok-seok di papan bawah. Bahkan nyaris terdegradasi. Beruntung masih bisa selamat setelah mengalahkan Persikabo pada babak play off di Solo.
Kini setelah melakukan cuci gudang, hanya menyisakan delapan pemain dari skuat musim lalu, PBR masih mengandalkan pemain muda di bawah 25 tahun. Bedanya anak-anak muda ini mayoritas sudah berpengalaman tampil di kompetisi kasta tertinggi.
Pemain muda skuat musim lalu seperti Rizky Pellu, Mokhamad Syaifudin, Dolly Gultom, Iman Pathurohman, Riyandi Ramadhana, dan M. Arsyad semakin matang seiring bertambahnya jam terbang mereka.
Sementara pemain rekrutan pemain baru berasal dari klub LSI maupun LPI diantaranya Alfonsius Kelvan (Persepam), David Laly (Persidafon), Dias Angga, Wildansyah (Persisam), dan Kim Jeffrey Kurniawan (Persema). Dejan Antonic yang dipercaya sebagai arsitek tim menggantikan Daniel Darko Janackovic juga memboyong beberapa pemain muda yang pernah ia tangani di Arema LPI seperti Faris Bagus Dinata, Choirul Rifan, dan Anggo Julian.
"PBR bukan tim besar yang bisa mengumpulkan pemain bintang. Supaya bisa bersaing dalam kompetisi yang ketat ini, kami butuh pemain bertipe petarung yang mau kerja keras," kata Dejan.
Sebagian dari mereka, termasuk Kim direkrut melalui seleksi yang berlangsung ketat selama tiga pekan. Ia mengaku tim asuhannya dihuni para pemain pekerja keras yang haus prestasi.
Anak-anak muda ini digabung dengan pemain senior yang masih bisa diandalkan seperti Bambang Pamungkas (33), TA Musafri (31), Agus Indra Kurniawan (31), Hermawan (30) serta tiga legiun asing Gaston Castano (28), Dennis Romanovs (35), dan Boban Nikolic (33). Kemungkinan Nova Ariyanto (35) yang kini mejadi asisten pelatih akan merangap pemain.
Dejan mengatakan kehadiran para pemain senior yang memiliki jam terbang tinggi ini sangat penting bagi tim asuhannya sebagai penyeimbang. Karena riskan bagi PBR jika tampil di pentas LSI hanya mengandalkan pemain muda semata.
"Para pemain senior akan menjadi pemain pilar di setiap posisi mulai dari kiper hingga lini depan. Mereka juga diharapkan menjadi mentor bagi pemain muda PBR," tutur Dejan.
Editor | : | Budi Kresnadi |
Komentar