3-1-2, pada musim depan Milan disebut juga bakal mengandalkan skema 4-3-3. Pelatih anyar Il Diavolo, Filippo Inzaghi boleh jadi tengah semringah lantaran tim sukses merekrut pemain yang sanggup menunjang strategi garapannya itu.
Milan adalah tim yang sangat baik dalam hal penguasaan bola. Musim lalu rataan posession Il Diavolo adalah sebesar 57 persen, cuma kalah dari Roma (58,9 persen) dan Fiorentina (58,6).
Hanya, lawan sudah semakin hafal dengan pendekatan Milan itu. Mereka bertahan sangat dalam sehingga Milan pun cuma sanggup memutar-mutar bola tanpa bisa merangsek ke area kotak penalti lawan.
Tembakan jarak jauh lantas menjadi salah satu solusi memecahkan kebuntuan. Pada 2013/14 Il Diavolo melesakkan 20 gol dari luar kotak penalti, rekor terbanyak di Serie A.
Berkaca dari fenomena itu, perekrutan Jeremy Menez boleh dikatakan sebuah langkah tepat. Kelincahan, kecepatan, serta kemampuan Menez mengecoh lawan lewat dribelnya adalah elemen yang tak dimiliki Milan musim lalu.
Dengan keberadaan Menez, Inzaghi pun kini bisa merealisasikan format 4-3-3 yang ia rancang. Menez sanggup mengisi trisula lini depan bersama Mario Balotelli dan Stephan El Shaarawy.
“Dua atau tiga tahun belakangan saya bermain di depan, baik di sisi kiri maupun kanan. Saya serahkan kepada pelatih. Kita akan lihat di posisi mana saya bakal bermain,” tutur Menez yang dijuluki Houdini (nama seorang pesulap legendaris) lantaran kemampuannya berkelit dari lawan itu.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar