makan di sebuah restoran. Tak hanya itu, dia juga berniat membelikan pulsa semua ponsel rekannya. Tapi Thierry tidak menyebutkan berapa dana yang disiapkan untuk membayar nazarnya itu.
Tapi kenapa mantan bek Sriwijaya FC ini menjagokan Prancis juara? Padahal dia tercatat sebagai pemain dari Kamerun. Ternyata Thierry punya dua paspor. Kamerun dan Prancis.
”Saya tinggal di Prancis sejak kecil. Tapi jagoan pertama sebenarnya tetap Kamerun yang sudah tidak lolos. Jadi tinggal Prancis yang saya harapkan jadi juara dunia,” ujarnya.
Nazar yang diucapkan Thierry untuk traktir makan dan pulsa semua pemain Arema Cronus juga sebagai pengganti kalau Prancis benar-benar juara, dia tidak bisa pulang untuk merayakannya. ”Karena Arema tetap latihan makanya tidak boleh pulang. Jadi saya rayakan sama teman-teman di Malang saja,” imbuhnya.
Ditanya tentang peluang Prancis jadi juara, Thierry tidak ragu mengiyakannya. Berkaca dari dua pertandingan awal, Les Blues menang meyakinkan. Menekuk Honduras 3-0 dan Swiss 5-2. ”Saya sempat ragu dengan Prancis di awal turnamen ini.
Pasalnya mereka tidak membawa pemain pintar seperti Samir Nasri ataupun Frank Ribery, Tapi keraguan saya hilang setelah melihat dua pertandingan pertama,” katanya.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | - |
Komentar