turut mereka gagal juara di kandang sendiri.
Tontowi/Liliyana urung menjadi juara BCA Indonesia Terbuka Super Series Premier 2014 setelah takluk dari Xu Cen/Ma Jin (Tiongkok) di semifinal, Sabtu (21/6). Mereka menyerah dengan skor 21-18, 12-21, dan 15-21.
Liliyana mengaku bingung lantaran begitu sulit merebut mahkota juara di Indonesia Terbuka. Ia terakhir kali menjadi kampiun pada tahun 2008 bersama Vita Marissa di sektor ganda putri.
"Saya berpikir, kenapa susah sekali juara di sini? Padahal kemarin lawan kami ada di peringkat bawah (Sudket Prapakamol/ Saralee Thoungthongkam), tapi kami kalah," ujar wanita asal Manado itu.
Tontowi pun tak mengerti kenapa dirinya dan Liliyana selalu tak bisa naik podium.
"Saya juga bingung kenapa tak bisa juara. Mungkin di sini (Istora) memang angker," ujar Owi.
Setelah Owi/Butet tersingkir, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang maju ke final ganda putra. Mereka mendapat tiket ke partai puncak setelah menyudahi perlawanan Kim Ki-jung/Kim Sa-rang (Korea) lewat pertarungan tiga gim (17-21, 21-13, 21-10).
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | - |
Komentar