Tidak ada yang menduga musim ini Persiba Balikpapan bisa terpuruk. Selain dipenuhi pemain berpengalaman dan ditangani pelatih papan atas, Tim Beruang Madu merupakan salah satu tim yang sejak era LSI belum pernah terdegradasi.
Namun, apa yang terlihat musim ini cukup untuk menggambarkan bagaimana krisis di dalam tubuh Persiba Balikpapan. Jika tidak berhati-hati, tim yang bermarkas di Stadion Persiba itu bisa tergelincir ke Divisi Utama. Apalagi perburuan poin di papan bawah dan tengah terbilang ketat.
Sebenarnya tanda Persiba Balikpapan mengalami krisis sudah terlihat sejak awal musim. Ketika itu Persiba Balikpapan sama sekali tidak mampu memetik kemenangan di lima pertandingan awal. Persiba baru meraih tiga poin ketika mengalahkan PSM 1-0 di pertandingan keenam.
Kemenangan perdana pun belum mampu memberi nasib baik. Inkonsistensi Persiba Balikpapan begitu terlihat. Catatan pencapaian M. Kamri dkk. naik turun. Menang, kalah, menang, kalah, hingga akhirnya hanya mengumpulkan empat poin dalam lima pertandingan terakhir.
Dari segi produktivitas gol, Persiba Balikpapan juga keteteran. Hingga pertandingan ke-13, Persiba masih mengandalkan naluri gelandang serang Ansou Toure. Barisan striker justru melempem.
Striker andalan di putaran pertama yang pernah dijadikan kapten tim, Fernando Soler, hanya mampu mengoleksi tiga gol. Di paruh II kontrak striker asal Argentina itu diputus.
Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahrl Taher, mengakui koleksi striker timnya tidak mengilap di paruh I. “Pencoretan Soler dan Carlos Ozuna jadi bagian evaluasi dari problem di lini depan,” ujarnya.
Gawang Persiba Balikpapan juga terlalu mudah kemasukan. Sejauh ini tim dari Kota Minyak ini sudah kebobolan 19 kali. Masing-masing lima kali kebobolan di kandang sendiri dan 14 kali kebobolan di kandang lawan.
Perbandingan kebobolan yang timpang itu menunjukkan rendahnya mental bertanding skuat Persiba Balikpapan ketika berlaga di kandang lawan.
Selain kurangnya kepercayaan diri pemain ketika berlaga di kandang lawan, pelatih juga gagal menemukan komposisi pemain yang tepat.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Aning Jati) |
Komentar