23 Indonesia, Eddy Harto, mengasah kemampuan dua kiper Kurnia Meiga dan Andrithany Ardhyasa menghadapi kemungkinan adu penalti saat pertandingan semifinal sepak bola SEA Games, Kamis (19/12) Stadion Zayyarthiri, Naypyitaw. Dalam sesi latihan yang digelar pada Rabu (18/12) pagi secara khusus digelar sesi latihan adu penalti. Bagaimana Eddy Harto melihat kesiapan kedua kiper tersebut? ==Laporan Ario dari Myanmar==
"Jika memang adu penalti terjadi Meiga dan Andrithany amat siap menjalaninya. Dalam sesi latihan terlihat keduanya berulangkali berhasil mementahkan penalti rekan-rekan setimnya. Kencendrungan positif yang menggambarkan kesiapan keduanya," kata Eddy Harto, yang pada SEA Games 1991 mempersembahkan medali emas juga dengan drama adu penalti.
Kesiapan kedua penjaga gawang memberi nuansa positif. Karena pelatih Rahmad Darmawan bisa memilih siapa saja kiper yang bisa diturunkan saat pertandingan. "Kualitas keduanya relatif berimbang. Bisa dibilang sama-sama bagus," ujar Eddy Harto.
Menurut Eddy Harto ketangguhan mentalitas kiper amat krusial saat fase tostosan. "Penjaga gawang tak boleh panik. Mereka harus tenang, bahkan senang saat menghadapi eksekusi penalti lawan. Faktor psikologis memegang peranan besar dibanding teknik saat seorang kiper menghadapi situasi adu penalti," papar Eddy Harto.
Editor | : | Ario Yosia |
Komentar