mena di lapangan.
Ambil contoh saat laga Persija vs Persik. Pemain Tim Macan Kemayoran, Victor Pae, hanya diberi hukuman kartu kuning oleh wasit Gery Rama atas insiden mencekik dan menanduk pemain Persik, Rendi Saputra.
Hukuman kartu merah sepantasnya dilayangkan sang pengadil dalam kasus itu. “Harus diakui rekan-rekan wasit di Indonesia masih kurang bisa bertindak tegas. Hanya sedikit di antara mereka berani mengambil keputusan tegas dalam kondisi tertekan,” papar Purwanto, anggota Komite Wasit PSSI.
Jajaran personel Komite Wasit PSSI juga berharap pelaku sepak bola Tanah Air harus fair. Tak melulu menyalahkan wasit.
“Wasit juga manusia. Jangan salah sedikit saja mereka langsung dijadikan bulan-bulanan. Banyak protes terhadap kinerja mereka, tapi setelah diselidiki ternyata dasarnya lemah,” kata Jimmy Napitupulu, anggota Komite Wasit PSSI.
Pemecatan Dodi Setia Purnama, yang menjadi wasit pertandingan Persebaya vs Mitra Kukar di awal LSI 2014, menjadi kasus yang terasa menohok bagi korps pengadil. Dodi saat itu lalai mengamati insiden handball Ambrizal.
Selain Dodi, sejumlah wasit lainnya juga diistirahatkan karena kasus-kasus berbeda. Komite Wasit PSSI sejak dua musim terakhir memberlakukan sistem promosi-degradasi.
Seorang pengadil Divisi Utama bisa naik kelas ke kasta utama jika rapornya bagus. Begitu juga sebaliknya.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia) |
Komentar