Khaidir menceritakan kronologi pada saat pertandingan. “Ketika itu Akli mau mencetak gol dan kiper kami tidak ingin kebobolan. Tak ada unsur kesengajaan," jelasnya.
"Hanya kaki Agus memang mendarat di perut Akli. Kami sudah menonton rekaman pertandingannya. Akli orang Sigli yang bermain di Persiraja, jadi tidak mungkin ada niat Agus mencederainya,” ucapnya.
Sudah lima hari Akli Fairus berpulang ke Sang Pencipta akibat luka dalam di bagian perut. Akli meninggal pada Jumat siang (16/5) karena luka dalam setelah terkena tendangan kiper PSAP Sigli, Agus Rohman, ketika memperkuat Persiraja di Divisi Utama 2014 Grup 1, 10 Mei.
Sang pelatih dengan tulus menyampaikan rasa dukacita mendalam atas kepergian Akli. “Saya merasa semuanya harus belajar dan memetik hikmah dari peristiwa ini,” katanya.
Meninggalnya Akri akibat tendangan pemain lawan tidak hanya menjadi perhatian publik di dalam negeri. Situs Harian Marca ikut memberitakan peristiwa ini pada Senin (18/5) malam dengan judul “Tendangan Brutal Membunuh Pemain di Indonesia”.
PSSI-PT LI pun tidak tinggal diam. Selain ikut berdukacita, Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengungkapkan PSSI dan Persiraja akan bekerja sama untuk menyelidiki sisi medis olah raga atas insiden ini. Laporan dari tim investigasi diperkirakan baru selesai sekitar satu bulan lagi.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Aning Jati), Harian BOLA (Penulis: Abdi Panjaitan |
Komentar