Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Lokal Persembahkan Emas Perdana

By Arief Kurniawan - Jumat, 29 November 2013 | 21:12 WIB
Bertje Matulapelwa (tengah).
Dok.BOLA
Bertje Matulapelwa (tengah).

Bertje Matulapelwa adalah sosok di balik sukses Indonesia menggondol emas pertama cabang sepak bola di SEA Games. Catatan itu juga menempatkan dirinya sebagai pelatih lokal pertama yang mampu mempersembahkan emas SEA Games. Mirisnya, hingga kini belum ada pelatih lokal yang menyanggupi torehan tersebut.

Selama keikutsertaan Indonesia di SEA Games, baru dua emas dari cabang sepak bola yang berhasil dibawa pulang, yaitu SEA Games 1987 dan 1991.

Nakhoda lokal asal Maluku, Bertje Matulapelwa, menjadi aktor pada 1987. Raihannya baru berhasil diimbangi oleh arsitek asing berkebangsaan Rusia, Anatoli Polosin, pada 1991.

Hasil yang dicapai Bertje berawal dari pascakegagalan Indonesia di SEA Games 1985. Kala itu Indonesia hanya menempati peringkat empat.

Timnas Indonesia langsung tancap gas melihat beberapa ajang sudah menanti di depan. Bertje Matulapelwa langsung direkrut untuk meneruskan tongkat kepelatihan dari tangan Trio Basiska (Muhammad Basri, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir).
Event besar yang dihadapi Bertje pun tak main-main. Asian Games 1986, SEA Games 1987, dan Kualifikasi Olimpiade 1988 menjadi ujian berat sang mentor baru.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kala itu lebih menginginkan prestasi tinggi sepak bola diraih di SEA Games 1987 daripada di Asian Games 1986 atau Kualifikasi Olimpiade 1988 yang relatif lebih sulit. Di tangan Bertje, Indonesia mulai bangkit mengingat torehan bagus di Asian Games 1986. Indonesia mampu menembus semifinal dan berakhir di peringkat empat.

Namun, anak asuh Bertje membawa pelatihnya kembali kepada keadaan sulit menjelang dihelatnya SEA Games 1987 di Jakarta. Indonesia tersandung di Kualifikasi Olimpiade 1988 yang berlangsung tahun 1987. Indonesia gagal lolos ke Seoul karena menjadi juru kunci di babak penyisihan.

PSSI pun menyalakan sinyal alarm kepada Bertje. Menuju SEA Games 1987 dengan penuh hujatan, pasukan Garuda melangkah dengan keyakinan.

Harry Tjong, mantan pelatih timnas, juga turut memberikan motivasi. Menurutnya masih ada kemungkinan Garuda menjuarai ajang dua tahunan di Asia Tenggara tersebut dan kans Indonesia masih terbuka lebar meskipun gagal di Kualifikasi Olimpiade 1988.

Suasana Tim Lebih Kondusif

Fisik yang tak mumpuni selalu menjadi penyakit lama dalam tubuh timnas. Bertje sadar betul kelemahan para punggawanya. Pembenahan di sektor fisik gencar digalakkan Bertje selama persiapan SEA Games.

Persiapan yang cukup panjang juga menjadi nilai lebih timnas dalam mematangkan skuat. "Persiapannya cukup lama, hampir setahun," ujar Herry Kiswanto, gelandang timnas SEA Games 1987.

Komposisi juga tidak banyak berubah sejak SEA Games 1985. Hal itu yang membuat tim begitu kompak karena sudah mengenal karakter satu sama lain.

"Pemain yang ada di dalam tim tidak banyak berubah, hanya beberapa pemain saja diganti. Kami kompak karena sudah latihan cukup lama sehingga sudah saling mengenal," tutur Herkis, sapaan akrab Herry Kiswanto, kepada BOLA.

Suasana kondusif dalam tim berimbas pada ditemukannya karakter bermain yang pas pagi skuat Indonesia. Bertje juga menjadi aktor di balik suasana harmonis yang melekat pada tim.

"Pelatih bertje selalu mendukung dan merespek pemain. Jadi kami termotivasi dan ikut hormat kepadanya. Kami jadi tambah kompak dan disiplin," kenang Herkis.

Bertje membuat pemain memiliki visi dan misi sama, yaitu meraih emas SEA Games. Kombinasi fisik yang sudah dibanahi dan suasana harmonis tim, membuat Indonesia bak tampil kesetanan.

Pada partai final melawan Malaysia, Indonesia bermain imbang sampai babak kedua usai. Babak tambahan pun dilalui tanpa terlihat kelelahan sedikit pun.

Keunggulan Indonesia lewat gol Ribut Waidi pada babak perpanjangan, tepatnya menit 91, sanggup dipertahankan hingga pertandingan usai. Indonesia berhasil meraih emas perdana SEA Games di kandang sendiri, Jakarta.

Dua tahun Bertje menggembleng fisik anak asuhnya membuahkan hasil. Fisik menjadi permasalahan serius bagi timnas karena dianggap mampu memengaruhi teknik bermain.

Prestasi timnas SEA Games 1987 seharusnya menjadi pusat perhatian sepak bola Indonesia. Sampai saat ini, sepak bola Indonesia baru meraih 2 emas sejak kekikutsertaan Indonesia di SEA Games pada tahun 1977.

Namun, yang tak kalah penting adalah keberadaan pelatih lokal. Bertje Matulapelwa merupakan pelatih lokal pertama dan satu-satunya hingga saat ini yang mampu meraih emas SEA Games.

(Artikel ini direproduksi dari Mingguan BOLA).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X