Sebagai tim musafir dan berdana kecil, Yahukimo FC menempuh cara langka untuk berkompetisi di Divisi Utama 2014. Yahukimo, yang memilih Makassar sebagai markas, punya dua tim yang tidak pernah berlatih bersama selama kompetisi.
Mayoritas tim kandang bermaterikan pemain asal Makassar saat menjamu lawan. “Untuk partai di Makassar, kami mendatangkan tiga atau empat dari Papua sesuai kebutuhan. Begitu pun sebaliknya, ada anak Makassar ke Papua saat laga tandang,” ucap Rivai Arsyad, Asisten Manajer Yahukimo FC.
Langkah ini disebut untuk menekan biaya operasional. Mereka juga tidak perlu memikirkan mes karena pemain pulang ke rumah masing-masing usai latihan dan bertanding.
Mereka juga punya dua kapten. Alfian Bahar didapuk sebagai komandan Makassar, sedangkan di laga Papua, Yahukimo mengandalkan Jeverson Aud.
“Saat ini kami hanya mengandalkan uang pribadi ditambah bantuan donatur dan sumbangan yang jumlahnya tidak besar. Sponsor dari Bank Papua sebesar Rp500 juta juga belum cair,” kata Rivai Arsyad.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Abdi Satria) |
Komentar