2014, Biboy memberikan impresi bagus bagi M88 Aspac Jakarta. Shooting guard naturalisasi berdarah Filipina-Indonesia ini menjalani peran sebagai pemain cadangan dengan sangat efektif.
Selalu bermain sebagai cadangan di 27 penampilannya selama musim reguler 2013-2014, performanya mampu menutupi penampilan pemain utama ketika seret poin. Pemain yang akrab disapa Biboy ini bermain rata-rata hanya selama 20 menit 49 detik per game. Namun, dia sangat produktif dengan rata-rata mengemas 12,85 points per game. Tertinggi dari semua pemain starter Aspac!
Sejak Februari 2013, pemain bertinggi 183 cm itu bergabung dengan juara bertahan Aspac. Tapi, karena statusnya sebagai naturalisasi, Biboy belum bisa segera bermain karena menunggu pengesahan paspor sebagai WNI. Baru pada 30 Desember, dia akhirnya mendapatkan izin tampil. Pemain 25 tahun itu pun akhirnya bisa memulai debutnya di seri II Jakarta dalam big match melawan Satria Muda Britama Jakarta.
"Saya hanya melakukan apa yang coach minta. Bermain sebagai starter atau dari bangku cadangan bukan masalah. Asalkan saat diberi kepercayaan saya harus tampil maksimal," ungkap pemain yang pernah membela Cobra Energy Drink di PBA D-League musim 2011-2012 itu.
Biboy menjadi pemain kedua dari Aspac yang sukses merebut gelar bergengsi ini. Musim lalu, gelar pemain cadangan terbaik direbut Andakara Prastawa Dhyaksa yang saat itu juga berstatus rookie alias debutan.
Menjadi Sixth Man of The Year tentu tidak mudah. Proses pemilihan dilihat murni berdasarkan catatan statistik sepanjang musim. Biboy harus terus menjaga performa saat diturunkan sebagai pemain pelapis. Mempelajari dengan cepat permainan yang sedang berjalan dan langsung berdaptasi mengatasi strategi yang telah direncanakan pelatih.
Kontribusi itu sangat penting untuk tim besar sekelas Aspac yang berambisi mempertahankan gelar. Sekaligus pekerjaan berat bagi Biboy untuk terus eksis dalam persaingan di liga basket kasta tertinggi tanah air.
Sementara itu, gelar pemain cadangan terbaik untuk Speedy WNBL Indonesia 2013-2014 berhasil direbut oleh Marlina Herawan. Point guard Surabaya Fever ini berhasil merebut gelar Sixth Woman of The Year yang musim sebelumnya diraih Sinta Ayu Ramadhani (Sahabat Wisma Sehati Semarang).
Peraih Sixth Man of The Year
2010-2011 Rahmad Febri Utomo (CLS Knights Surabaya)
2011-2012 Arki Dikania Wisnu (Satria Muda Jakarta)
2012-2013 Andakara Prastawa Dhyaksa (Aspac Jakarta)
2013-2014 Ebrahim Enguio Lopez (Aspac Jakarta)
Peraih Sixth Woman of The Year
Inaugural Season 2012 Tania Rasidi (Sritex Dragons Solo)
2012-2013 Sinta Ayu Ramadhani (Sahabat Semarang)
2013-2014 Marlina Herawan (Surabaya Fever)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | NBL Indonesia |
Komentar