Turki, Swiss, Italia, Jerman, Jerman, Jerman. Deret itu adalah asal negara dari klub yang harus dilewati Real Madrid untuk mencapai final Liga Champion edisi ini.
Skuat Los Galacticos pertama yang berisikan pemain seperti Luis Figo, Ronaldo Luis, serta Zinedine Zidane, membawa El Real juara LC untuk kesembilan kali pada edisi 2001/02. Sejak saat itulah ambisi la decima, gelar LC nomor 10, terus membahana.
Saat itu pelatihnya masih Vicente del Bosque dan presidennya Floren-tino Perez. Madrid sudah enam kali berganti presiden klub dan 10 kali berganti arsitek tim sejak saat itu sampai musim lalu, tapi la decima tak kunjung diraih. Awal musim ini Carlo Ancelotti menjadi pelatih yang ke-11. Target utamanya tetap sama, mencoba memburu la decima.
Orang Italia berusia 54 tahun itu ternyata menjadi pelatih yang paling mendekati impian. Don Carlo sukses mengantar Los Blancos ke laga final LC pertama Madrid dalam 12 tahun dengan catatan yang sangat bagus.
Mereka mencetak 37 gol hingga ke final, rekor tim tertajam di LC. Sang bintang, Cristiano Ronaldo, mencetak rekor LC 16 gol dari 10 partai. Madrid juga menjuarai Grup B yang diisi tim-tim seperti Galatasary (Turki), FC Kobenhavn (Swiss), dan Juventus (Italia).
Madrid membantai dua tim yang disebut pertama, kandang-tandang. Mereka juga mengalahkan Juventus di Santiago Bernabeu serta meraih hasil seri di J-Stadium.
Akan tetapi, ujian terberat datang di fase gugur. Tak diduga, perjalanan El Real dihadang tiga tim asal Jerman secara beruntun. Padahal, klub-klub Bavaria selalu menjadi mimpi buruk Madrid. Levelnya pun bak meningkat secara sempurna dan dilewati dengan nilai relatif memuaskan.
Schalke diempaskan di babak 16 besar dengan skor agregat 9-2. Finalis LC musim lalu, Borussia Dortmund, disingkirkan di babak perempat final dengan keunggulan agregat tipis 3-2.
Terakhir, tim terbaik Eropa edisi lalu, Bayern Muenchen, ditaklukkan di semifinal dengan agregat lima gol tanpa balas! Kini Madrid dinanti tim sekota, Atletico Madrid.
Editor | : | Rizki Indra Sofa |
Sumber | : | UEFA |
Komentar