Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Robby Maruanaya: Saya Pelatih Berlisensi AFC

By Eko Widodo - Selasa, 6 Mei 2014 | 15:15 WIB
Robby Maruanaya, eks pelatih Perseru.
Gonang Susatyo
Robby Maruanaya, eks pelatih Perseru.

Robby Maruanaya kecewa berat terhadap keputusan manajemen Perseru Serui memberhentikannya sebagai pelatih kepala di pengujung putaran pertama LSI 2014. Pemberitahuan dilakukan hanya sehari menjelang laga Perseru vs Persiram, Sabtu (3/5) di Stadion Maguwo­harjo, Sleman. Hati sang mentor pilu karena berada jauh dari kampung halaman. Pada wartawan Harian BOLA di Yogyakarta, Gonang Susatyo, Robby meluapkan kegusarannya.

Bagaimana proses diberhentikannya Anda sebagai pelatih Perseru?
Semua terkesan men­dadak. Saat di Surabaya untuk menghadapi Perse­baya, saya diberi tahu tidak boleh mendampingi tim. Saya juga tidak diikutkan dalam penentuan pemain yang diturunkan. Hanya, saya masih tetap di bench karena tidak ada surat resmi pemberhentian. Saat mela­wan Persiba Bantul, saya ma­sih mendampingi tim meski sudah tidak dilibatkan lagi.

Lalu, kapan Anda menerima surat resmi pemberhentian itu?
Saya menerima surat tersebut sehari menjelang mela­wan Persiram. Laga melawan Persiram dilaksana­kan pada Sabtu lalu. Dalam surat itu, ada dua poin yang menjadi alasan pemecatan. Saya dinilai gagal meng­ang­kat prestasi Perseru. Yang kedua, saya dianggap tak punya lisensi A, tapi surat keterangan saja.

Apakah Anda memang tidak memiliki lisensi A seperti yang disyaratkan PT Liga Indonesia?
Hal ini yang membuat saya bertanya-tanya. Anggap­an itu seperti mencari-cari alasan saja. Saat Perseru ke LSI, manajemen menanyakan hal itu. Saya tegaskan saya memiliki lisensi A AFC. Saya meng­ikuti kursus untuk lisensi A AFC pada 2002 ber­­sama Rahmad Darmawan, Sartono Anwar, dan masih banyak lagi.

Saya hanya kurang satu topik yang kemudian saya diikutkan dalam kursus pada 2008. Saat itu, saya bersama Aji Santoso, Freddy Muli, dan Suimin Diharja. Persoalannya, semua sudah menerima ijazah dari kursus itu. Hanya saya yang belum mendapatkannya.

Namun, dari 64 pelatih yang punya lisensi A AFC, saya termasuk salah satunya. Bila saya tak punya lisensi yang disyaratkan, PT LI tentu sudah menyampaikan kepada klub untuk memenuhi persyaratan itu sebelum kompetisi digulirkan.

Bagaimana dengan surat keterangan kelulusan bahwa Anda sudah mengikuti kursus lisensi A AFC?
Persoalannya, saya men­jadi satu-satunya pelatih yang belum menerima surat ke­lulus­an atau lisensi itu. Akan tetapi, Pak M. Zein, yang dulu berada di bagian SDM di PSSI, berniat mem­bantu saya. Kebetulan beliau akan ke Malaysia. Ia akan mem­bantu mengurus lisensi A AFC saya yang belum keluar.

Anda dicap gagal menangani tim Perseru?
Ingat, saya berjuang keras membawa Perseru promosi ke LSI. Kami lolos ke final Divisi Utama dan menjadi runner-up. Pada musim ini, kompetisi pun belum selesai satu putaran.

Bagaimana perasaan Anda diberhentikan secara mendadak?
Tentu saya kecewa. Saya seperti tidak dihargai. Biar bagaimanapun, saya yang mengantar Perseru promosi. Namun, balasannya seperti ini. Saya diberhentikan saat berada di Jawa ketika mengikuti tim melakukan tur di sini. Mengapa tidak saat saya berada di Papua. Saya ini kan melatih tim Papua. Keluarga besar saya kecewa. Istri saya sampai sakit. Saya meninggalkan anak-istri demi tim, tapi begini balasannya.

Apa tindakan Anda se­telah resmi diberhentikan oleh klub?
Saya juga akan menuntut hak untuk diselesaikan. Saya diberhentikan, bukan meng­undurkan diri. Yang mem­buat kecewa, mengapa saya diperlakukan seperti ini. Padahal, saya tak pernah me­nun­tut apa-apa. Boleh dibilang saya pelatih LSI termiskin.

Bagaimana sesungguh­nya perhatian klub terhadap Anda sebagai pelatih selama Perseru berkompetisi di LSI?
Ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan kese­pa­kat­an. Saya seharusnya men­dapatkan ganti untuk biaya operasi mata. Namun, operasi itu, yang rencananya dilaku­kan saat saya berada di Surabaya bersama tim, akhir­nya dibatalkan. Pasalnya, klub tidak membiayai.

Sumber: Harian BOLA (Penulis: Gonang Susatyo)


Editor : Eko Widodo
Sumber : Harian BOLA (Penulis: Gonang Susatyo)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X