Sebastian Vettel kembali menyerang era baru Formula 1. Padahal pebalap Red Bull itu sebelumnya telah ditegur FIA karena menyebut suara mesin turbo V6 seperti sampah.
Pada musim 2014, F1 mengganti mesin V8 2,4 liter dengan mesin turbo V6 1,6 liter. Perubahan tersebut memunculkan reaksi negatif karena mesin V6 menghasilkan suara yang kurang nyaring dibanding pendahulunya, termasuk dari pebalap. Vettel merupakan sosok yang berkomentar paling vokal.
"Formula 1 merupakan olah raga yang terkenal akan suara nyaring dan berbahaya. Kini F1 terancam kehilangan esensinya," kata Vettel.
"Saya lebih memilih mesin V10 atau V12 dengan tenaga yang besar. Saya senang mengendarai mobil yang cepat, seolah-olah seperti sedang menjinakkan naga atau binatang buas. Dibanding tahun lalu, musim ini kesan tersebut hilang," ujar Vettel.
Vettel mengalami banyak kesulitan pada awal musim ini. Mobil anyar Red Bull bermesin Renault, RB10, selalu dihinggapi masalah dan kalah kompetitif dari McLaren. Akibatnya, juara dunia 2013 itu tak mampu bersaing di papan atas. Ia baru sekali naik podium dan kalah dari rekan setim, Daniel Ricciardo, pada dua balapan terakhir.
"Mobil sulit dikendalikan. Saya menjadi kurang percaya diri saat mengerem dan ketika melibas tikungan," ujar Vettel.
Setelah menjalani empat balapan pembuka musim, Vettel masih terdampar di posisi kelima klasemen pebalap dengan mengoleksi 33 poin. Pebalap asal Jerman itu tertinggal 46 poin dari pemuncak klasemen, Nico Rosberg.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Sumber | : | Focus |
Komentar