Namun, seperti diucapkan Benny, tidak mudah bagi Persija mengalahkan Arema. Ada beberapa hal yang menjadi keunggulan Arema di pertandingan ini. Salah satunya adalah catatan Singo Edan jika bermain di ibu kota.
Konsistensi Persija diuji Arema di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/5). Setelah sempat menjalani enam partai beruntun tanpa kekalahan, Persija dikagetkan dengan kekalahan 1-2 di kandang Persik (21/4). Tim arahan pelatih Benny Dollo ini goyah akibat hasil itu.
Data menunjukkan Arema cukup perkasa ketika meladeni Persija di Jakarta. Musim lalu, Beto Goncalves cs. mengalahkan Persija di GBK dengan skor 2-1. Di masa pramusim 2014, Arema juga mencuri gelar Trofeo Persija di Jakarta.
”Di Jakarta, rasanya kami seperti bermain di kandang sendiri karena banyak Aremania yang datang. Hal itu salah satu kunci Arema punya tradisi bermain bagus ketika di Jakarta,” kata pelatih Arema, Suharno.
Menjelang duel kali ini, kubu tamu sangat percaya diri lantaran datang lebih kompak daripada tahun lalu. Hal itu dibuktikan dengan rekor tandang mentereng sejauh ini. Dari empat pertandingan di kandang lawan, tiga laga berakhir dengan kemenangan dan hanya sekali kalah.
”Sekarang mental pemain kami sedang bagus-bagusnya. Di pertandingan terakhir kami bisa menang di kandang Semen Padang,” ucap pelatih asal Klaten, Jateng itu.
Hal terakhir yang pantas diwaspadai Persija, Arema bertekad tampil menyerang dan menekan agar lawan tidak sempat membuat pemain belakang mereka bekerja keras. Singo Edan merasa di atas angin? Tidak juga karena Ahmad Al Farizi mengingatkan rekan-rekannya untuk tetap tidak meremehkan Persija.
“Persija tetap berbahaya sehingga kami harus tetap waspada. Sekarang mereka ada di posisi ketiga. Kalau mereka tim jelek, tidak mungkin bisa berada di peringkat bagus seperti sekarang,” ucap bek yang musim lalu dipinjamkan ke Persija itu.
SIARAN LANGSUNG
RCTI
Minggu, 4 Mei
Pukul 19.00 WIB
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Aning Jati, Iwan Setiawan)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Aning Jati, Iwan Setiawan) |
Komentar