1, Selasa (29/4), Tim Kabau Sirah terpaksa gigit jari di depan pendukung setia kala ditumbangkan Persita, juga dengan skor 0-1 (9/3).
Kekalahan di kandang sendiri dengan skor identik itu menimbulkan tanda tanya di kalangan fan. Apa sebenarnya penyebab tim besutan pelatih Jafri Sastra itu sulit menang di Padang?
Saat menjamu Arema, sejak awal pertandingan Esteban Vizcarra dkk. kesulitan keluar dari tekanan lawan. Puncaknya, pada menit ke-57 Thierry Gathuessi mampu menjebol gawang tuan rumah yang dijaga Jandia Eka Putra. Peluang menyamakan kedudukan sempat muncul ketika handball yang dilakukan Juan Revi di kotak terlarang.
Namun, Esteban gagal mengeksekusi penalti dengan mulus. Tendangan gelandang asal Argentina itu mampu diamankan kiper Kurnia Meiga.
Kubu Arema, yang sukses meraup poin penuh, mengungkapkan kunci sukses di laga ini adalah mematikan Esteban. Sepanjang pertandingan, punggawa Singo Edan langsung melakukan pelanggaran setiap gelandang SP itu mendapatkan bola di daerah Arema.
Akibatnya, dua dari empat kartu kuning yang diberikan wasit kepada pemain Arema berasal dari pelanggaran keras terhadap Esteban. Namun, pelatih Arema, Suharno, menampik tim pelatih menginstruksikan pemain untuk menghentikan pemain bernomor punggung 23 itu dengan segala cara.
”Tensi pertandingan sangat tinggi karena kedua tim sama-sama berpeluang menjadi pemuncak klasemen Grup I,” kata eks pelatih Persiwa itu.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Iwan Setiawan, Aning Jati, NF-2)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Iwan Setiawan, Aning Jati, NF-2) |
Komentar