19 menggunakan alat bantu cone serta bola berukuran kecil, sedang, dan besar. Saat para asisten memberi sesi latihan berkelompok, Indra Sjafri, pelatih kepala, berkeliling memantau satu per satu aktivitas para pemainnya.
Ia sesekali memberi masukan saat melihat para pemainnya tak menjalankan instruksi yang diinginkan para asisten.
“Jika tidak bisa sendiri, coba ajak rekan membantu,” ujar Indra kepada enam pemain yang berlatih menjatuhkan diri dengan tumpuan refleks cepat dua tangan.
Sebanyak 32 pemain tampak menikmati sesi latihan yang digelar sore itu. Mereka masih bisa tertawa saat berlatih. Tapi, tentunya dengan tetap serius menjalani latihan. Indra ingin pemain menikmati sesi latihan.
“Mereka harus merasa senang,” kata Indra.
Indra ingin para pemain tak terlalu memikirkan laga uji coba melawan Myanmar yang akan digelar Senin (5/5) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Myanmar pernah kita hadapi di Piala AFF tahun lalu. Kami menang 2-1. Namun, hal itu tidak bisa jadi ukuran. Mereka pasti sudah berbenah. Pemain fokus saja pada permainan sendiri. Mereka harus siap menghadapi segala situasi,” papar pelatih kelahiran 2 Februari 1963 itu.
Para pemain mengaku rileks menyongsong laga uji coba termasuk nantinya saat menghadapi putaran final Piala AFC U-19. “Kami sama sekali tidak merasa tegang sedikit pun. Justru sebaliknya makin bersemangat dari hari ke hari,” tutur Ravi Murdianto, kiper timnas U-19.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia) |
Komentar