Sementara itu, Jakmania tetap berharap dapat mendukung perjuangan tim kebanggaannya di Bandung. Mereka telah berkoordinasi dengan manajemen Persija untuk berbicara dengan pengelola liga dan pihak keamanan di Jakarta maupun di Bandung.
“Kini kami masih menunggu izin dari PT Liga Indonesia, Polda Metro Jaya, dan Polda Jawa Barat apakah bisa berangkat ke sana atau tidak. Namun, jika memang dilarang datang, maka akan kami patuhi. Semua tergantung izin,” ucap Lariko Ranggamone, Ketua Jakmania.
Bagi Lariko, sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi Jakmania dilarang hadir di Bandung setelah islah damai.
“Kami datang untuk damai. Jika ini bisa terwujud, maka bisa dijadikan momentum perdamaian kedua suporter,” ungkap Lariko.
Bila memang diizinkan datang, The Jakmania bakal memenuhi kuota suporter tim tamu, yakni 5 persen dari kapasitas Si Jalak Harupat.
Akan tetapi, bagi Nevy perdamaian Viking dan Jakmania masih membutuhkan waktu dan tidak bisa cepat seperti ini.
“Kami sebenarnya juga ingin mendukung Persib di SUGBK, Jakarta. Namun, kami sadar tidak bisa terjadi dalam waktu dekat ini. Hal itu semata-mata untuk menghindari konflik antara sesama bobotoh di stadion karena islah di Bogor lalu ada yang setuju dan ada yang kontra,” tuturnya.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Erwin Snez, Budi Kresnadi, Kukuh Wahyudi)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Kukuh Wahyudi), Budi Kresnadi, Harian BOLA (Penulis: Erwin Snez |
Komentar