puji atas Scudetto ketiga beruntun I Bianconeri. Marotta menegaskan prestasi ini merupakan karya agung dari pelatih berusia 44 tahun tersebut.
Juventus membuat sejarah. Untuk pertama kalinya sejak musim 1930-1935 di mana I Bianconeri meraih Scudetto lima kali beruntun, Si Nyonya Tua berhasil meraih hattrick Scudetto.
Pencapaian ini tidak pernah dilakukan pelatih-pelatih Juventus sebelumnya. Dengan Scudetto ketiga secara berturut-turut ini Conte mencatatkan namanya dalam sejarah klub sebagai pelatih pertama Juventus yang berhasil meraih hattrick Scudetto.
"Conte menanamkan mentalitas juara ke dalam skuat sejak pertama kali ia tiba. Begitu banyak pujian untuknya atas Scudetto ketiga Juventus. Ini merupakan peristiwa bersejarah," ujar Marotta.
"Ini adalah kemenangan bagi seluruh elemen klub bahkan bagi mereka yang bekerja di balik layar. Ini merupakan pencapaian yang sangat penting," tutur Marotta.
"Kami tahu dari awal akan sulit untuk bermain di Eropa dan Serie A. Kami benar-benar lapar dan termotivasi untuk mengamankan gelar ini," ungkap Marotta.
Marotta kemudian membahas rencana perpanjangan kontrak Conte.
"Kami akan memiliki kesempatan untuk berbicara dengan tenang pada pekan depan. Saya menganggap Conte sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia, baik untuk strategi sepak bola dan cara dia memotivasi tim. Dia sangat berharga untuk Juventus dan kami ingin menahannya erat-erat," kata Marotta.
Selanjutnya Marotta bicara soal masa depan Paul Pogba dan rencananya dalam rangka memperkuat Juventus musim depan.
"Paul adalah pemain cerdas dan dia tahu bisa tumbuh dengan baik di sini. Sulit untuk membayangkan dia akan pergi," ucap Marotta.
"Musim panas lalu kami meningkatkan skuat dengan mendatangkan Carlos Tevez, Fernando Llorente, dan Angelo Ogbonna. Kami akan melakukan peningkatan lagi musim depan, meskipun ada financial fair play sehingga tidak akan ada pengeluaran gila," imbuh Marotta.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar