blakan, Alfred Riedl berujar dibandingkan empat tahun silam saat ia memimpin Indonesia di Piala AFF 2010, kini ia punya lebih banyak opsi pemain belia yang berkualitas. Nakhoda asal Austria itu juga menggarisbawahi bahwa problem utama melibatkan pemain muda adalah jam terbang dan kematangan.
“Mereka bermain bagus di masa persiapan, tapi penampilannya menurun di turnamen sebenarnya,” katanya.
Ia bersyukur banyak pemain muda yang ada saat ini punya pengalaman berlaga di luar negeri lewat program SAD Uruguay.
“Hal itu sangat membantu. Mereka telah terbiasa menghadapi tekanan walau mereka tetap butuh didampingi pemain senior,” kata sang pelatih lagi.
Alfred mendukung kebijakan pengurangan pemain asing di pentas Liga Super Indonesia musim ini. Kans pemain lokal tampil lebih besar.
“Pelatih-pelatih klub terlihat berani memainkan pemain usia muda. Saya rasa regenerasi memang sudah selayaknya mulai dilakukan. Negara-negara pesaing juga melakukannya.”
Catatan khusus diberikan sang mentor terhadap pemain timnas U-19. “Indonesia punya banyak pemain bagus di timnas U-19. Yang terpenting adalah memastikan proses transisi ke level usia selanjutnya berjalan mulus. Cepat atau lambat, mereka akan bermain di kompetisi profesional. Situasinya jelas berbeda dibandingkan saat ini di timnas U-19,” kata Riedl.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia) |
Komentar