tahun sebelumnya.
Hingga partai kedelapan, Arema memiliki pencapaian lebih bagus daripada Persija. hal itu bisa terlihat dari posisi sementara di klasemen Grup I, termasuk pula rekor memasukkan dan kebobolan kedua klub.
Arema, berada di puncak klasemen dengan 21 poin, sementara Persija ada di peringkat ketiga dengan selisih empat poin. Jika melihat statistik terakhir, punggawa Kera-Kera Ngalam sudah menceploskan 20 gol dan baru kebobolan enam gol.
Rekor gol Persija sebenarnya tidak buruk karena sejauh ini baru kebobolan enam gol, paling sedikit setelah Arema di Grup I. Tetapi, tim ibu kota itu hanya mampu mencetak 12 gol sehingga selisih gol mereka hanya enam.
Pelatih Persija, Benny Dollo, beberapa kali mengakui penampilan barisan depannya belum memuaskan. Ketajaman empat penyerang Persija saat ini, yakni Ivan Bosnjak, Rachmat Afandi, Agung Supriyanto, dan Zelimir Terkes dianggap belum menggigit.
Dari empat striker itu, Ivan dan Rachmat lebih sering mendapatkan kepercayaan pelatih untuk mengisi duet di barisan depan dalam skema 4-4-2 yang kerap dipakai baik ketika Persija main di kandang maupun tandang.
Namun, dari delapan partai, duet Ivan-Rachmat baru berkontribusi dengan empat gol dari total 12 gol yang diceploskan Macan Kemayoran. Bahkan, dua gol yang dicetak Ivan seluruhnya berasal dari titik penalti, bukan dari permainan terbuka.
Sementara itu Agung baru menyumbang satu gol dan Terkes sama sekali belum menunjukkan ketajamannya. Status pencetak gol terbanyak untuk sementara justru dipegang Ramdani Lestaluhu, gelandang yang sering menusuk dari sayap kanan.
Berbeda dari Persija, barisan depan Arema terlihat mengilap. Ada Alberto “Beto” Goncalvez, Cristian “El Loco” Gonzales, Sunarto, dan Samsul Arif. Mereka terlihat selalu garang dan agresif ketika dimainkan pelatih Suharno dalam formasi trisula lini depan.
Hingga laga kedelapan, trio Samsul-Beto-El Loco sudah mengoleksi 13 gol dari total 20 gol Arema. Sisanya gelandang haus gol seperti Ahmad Bustomi serta Gustavo Lopez ikut berkontribusi dalam urusan menjebol gawang lawan.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Aning Jati) |
Komentar