Tajuk ini diusung publik Barcelona menjelang sprint terakhir Barca menuju garis finis La Liga 2013/14. Tak sembarangan Barcelonistas mengangkat tema “El Spiritu del Dream Team” ke atas permukaan karena situasi yang dihadapi Xavi Hernandez dkk. memang mirip seperti yang dialami Tim Impian besutan Johan Cruyff tersebut.
Pasukan Cruyff mendapat label Tim Impian tak cuma karena sukses menjuarai Liga Champion 1991/92 di Wembley. Namun, juga lantaran pada awal dekade 1990-an, tepatnya dalam rentang 1990/91 hingga 1993/94, berhasil mencaplok empat gelar La Liga secara berturut-turut.
Kendati demikian, bukan karena itu saja sebutan El Spiritu del Dream Team populer, tapi juga terakibat cara Barca meraih tiga titel terakhir dari empat gelar beruntunnya itu. Maklum, di ketiga musim tersebut, Blaugrana baru memastikan mahkota pada pekan terakhir. Jika di dua pertama Real Madrid yang menjadi rival utama, di musim terakhirnya Barca bersaing ketat dengan Deportivo la Coruna.
Pada 1991/92, gelar Berca ditentukan kemenangan 1-0 atas Athletic Bilbao yang dibarengi kekalahan 2-3 Madrid dari Tenerife. Musim berikutnya, syarat menang dan Madrid kalah juga muncul berkat kemenangan 1-0 atas Real Sociedad dibarengi kekalahan 1-2 Madrid juga dari Tenerife, yang ironisnya dilatih Jorge Valdano, mantan pemain Madrid.
Kejadian di 1993/94 terbilang lebih pelik. Kemenangan Barca hanya bisa berakhir dengan titel apabila Valencia bisa menaklukkan Deportivo. Inilah yang terjadi ketika Barca menang 5-2 atas Sevilla, dan Valencia meraih penalti di menit-menit akhir yang berhasil dieksekusi oleh Miroslav Djukic. Poin Barca dan Depor berakhir sama, tapi Barca unggul head to head berkat kemenangan 3-0 di Camp Nou dan kekalahan 0-1 di Riazor.
Di musim ini, label el campeon Barca juga juga bakal ditentukan oleh hasil mereka di dua laga ke depan. Apabila berhasil memenangi sepasang jornada pamungkasnya, Barca dipastikan sukses mempertahankan gelar yang diraih musim kemarin. Syaratnya sesederhana itu.
Misi menggapai target tersebut dimulai Ahad (11/5), ketika Azulgrana melakoni lawatan ke Martinez Valero guna bersua Elche. “Kami tak boleh membiarkan kesempatan ini lepas,” ujar Lionel Messi, top scorer Barca, di situs resmi klub.
Editor | : | Sapto Haryo Rajasa |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar