Kapten Milan, Riccardo Montolivo, mengakui seberapa pentingnya duel derbi melawan Inter, Minggu (4/5) di San Siro, buat klubnya. Ibarat Milan sedang melakukan perjalanan lewat udara menuju Liga Europa, laga ini adalah panggilan terakhir bagi Il Diavolo Rosso untuk masuk ke pesawat terbang.
“Kami punya obligasi kepada tifosi untuk menebus musim yang buruk ini dengan lolos ke Liga Europa. Milan tertinggal enam poin dari Inter dan hanya tinggal tiga partai tersisa. Namun, jika kami menang, jarak tinggal -3. Partai ini adalah panggilan terakhir bagi kami,” kata Montolivo di Corriere dello Sport.
Selain menjaga peluang lolos ke Liga Europa, kemenangan dalam derby della Madonnina edisi ke-160 di Serie A ini juga akan menyelamatkan harga diri Milan, yang sepanjang musim ini memang tidak pantas berada di papan atas.
Rekor I Rossoneri melawan tim-tim top half klasemen sangat buruk. Fiorentina adalah satu-satunya tim papan atas yang bisa dikalahkan Milan. Pada duel derbi pertama, Setan Merah menyerah kalah 0-1.
Tambahkan pula Milan sedang dalam streak gagal memenangi derbi sebanyak lima pertandingan. Tanpa menghitung duel melawan Ambrosiana Inter, rekor terjelek Milan adalah tak pernah menang dalam sembilan partai resmi, yang terjadi pada 1979-1984 dan 1994-1997.
“Derbi kali ini bukan sekadar sebuah pertandingan. Partai ini bisa membuat kami melupakan musim yang hampir semuanya berlangsung negatif,” ujar Montolivo lagi.
Demi merealisasikan kemenangan, pelatih Milan, Clarence Seedorf, dikabarkan menyiapkan formasi yang ekstra-ofensif. Dua full-back agresif, Ignazio Abate dan Mattia De Sciglio, kembali menjadi starter. Kemudian dua penyerang, Mario Balotelli dan Giampaolo Pazzini, dimainkan secara berbarengan.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Dwi Widijatmiko)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Dwi Widijatmiko) |
Komentar