Ya, terima kasih Abel Campos. Walau, semua pemain Gelora Dewata bertarung perkasa, tapi harus diakui keberadaan Campos memberi warna dan darah bagi perjuangan klub asal pulau Bali itu.
Gocekan bolanya menawan, serangannya membahayakan, umpan-umpannya pun menciptakan prahara di depan gawang lawan. Tak heran pendukung Dewata membopongnya seusai pertandingan. Gol Campos - gol pertama Dewata - amat menyegarkan setelah sekian peluang Dewata terbuang.
"Saya amat bahagia bisa mencetak gol," komentar singkat Campos ketika dijumpai BOLA di mess Dewata usai pertandingan.
Ini berbeda dengan sebelum pertandingan. Saat diwawancarai sambil makan siang, Campos sedikit mengelak. Lewat rekannya asal Kamerun, Mbog Nyetam Jeremie, Campos menyatakan terganggu dengan pertanyaan sebelum pertandingan.
"Ia lebih suka bicara setelah bertanding," kata Jeremie menterjemahkan. Campos memang kurang fasih berbahasa Inggris. Ia menggunakan bahasa Prancis untuk bercakap-cakap.
"Dia hebat. Gocekannya bisa melewati beberapa pemain dari lini belakang sampai mendekati gawang," cerita Erik Ibrahim, penjaga gawang Dewata yang ikut menemani makan siang Ahad lalu itu.
"Ia masih menyimpan kemampuan terbaiknya," tambah Jeremie.
Tak heran, karena Campos pernah mengenyam ilmu di Portugal selama lima tahun.
"Saya akan melakukan apa yang terbaik untuk klub ini. Saya bahagia berada di tim yang penuh dengan kekeluargaan," tutur pemain yang sudah mempunyai tiga anak itu.
(Penulis: Roosyudhi Priyanto)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Mingguan BOLA Edisi No. 556 Minggu Keempat Oktober 1994 |
Komentar