Kegagalan finis di zona Eropa bakal menjadi sebuah aib besar bagi Olyimpique Marseille. Sejak sembilan musim belakangan Les Phoceens tak pernah absen di pentas antarklub Eropa, baik itu di Liga Champion, Liga Europa, maupun Piala Intertoto.
Namun, Andre-Pierre Gignac cs. kini terancam tak bisa ambil bagian di pentas antarklub Benua Biru musim depan. Dengan liga tinggal menyisakan tiga pekan, Marseille terpaut lima poin dari Olympique Lyon di undakan kelima klasemen yang merupakan batas akhir zona Eropa.
Otomatis kemenangan menjadi semacam harga mati bagi Les Phoceens kala menjamu pesaing langsung mereka di jalur perburuan zona Eropa, Lyon, Minggu (4/5).
“Kami harus mengemas poin sempurna. Sebab, jika gagal menang, peluang kami finis di posisi empat atau lima klasemen bakal tertutup. Tidak ada lagi yang mesti diperhitungkan, kami wajib bermain bagus,” kata pelatih Marseille, Jose Anigo, di Footmarseille.
Anigo sadar bahwa modal ambisi besar saja tak cukup. Marseille wajib memperbaiki performa mereka di laga kandang. Belakangan Gignac dkk. justru tak impresif kala mentas di Velodrome. Catatan mereka dalam empat laga teranyar adalah: satu kemenangan, satu seri, dan dua kekalahan.
Selain itu, barisan belakang Marseille yang dikomandoi Nicolas N’Koulou juga mesti membatasi ruang gerak striker Lyon, Bafetimbi Gomis. Pria berjulukan Si Macan Kumbang itu telah mengoleksi delapan gol dalam bentrokan Marseille vs Lyon di semua ajang. Torehan Gomis di laga yang oleh media Prancis disebut dengan “Olympico” ini cuma kalah banyak dari Josip Skoblar (13 gol), Bernard Lacombe (12), dan Fleury Di Nallo (11).
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar