taka sempat melambungkan nama Pep Guardiola ke puncak kejayaan. Menerapkan gaya tersebut di Barcelona, Pep sukses merengkuh tiga trofi La Liga dan dua gelar Liga Champion.
Berangkat dari hal itu, pendekatan serupa digunakan Pep kala dirinya membesut Bayern Muenchen pada musim ini. Pada mulanya, strategi ala Pep bisa dikatakan sukses lantaran Bayern tampil begitu dominan di liga. FC Hollywood bahkan memastikan gelar Bundesliga saat kompetisi masih menyisakan tujuh pekan.
Namun, kekalahan di sepasang kekalahan yang diderita Bayern dari Real Madrid di laga semi final Liga Champion 2013/14 sontak menghadirkan keraguan akan skema Tiki-Taka yang digeber Pep. Kritik dari para legenda klub semodel Franz Beckenbauer dan Stefan Effenberg pun sempat mampir di telinga Pep.
Kendati demikian, pelatih berkepala plontos, itu bersikeras bahwa strategi Tiki-taka garapannya itu bakal membawa tim menuju kesuksesan.
"Sebuah tim harus bermain dengan ide yang dikehendaki oleh pelatih mereka. Saya yakin bahwa filosofi saya adalah satu-satunya solusi bagi Bayern. Saya tidak datang ke sini untuk mengubah kultur sepak bola Jerman atau pun Bayern. Namun, saat berbincang dengan pemain, saya tidak mungkin menyuruh mereka untuk melakukan ide-ide yang tidak saya yakini. Lagipula, dengan sistem bermain seperti ini, kami telah mendapatkan banyak hal menyenangkan di sepanjang musim," kata Pep di L'Equipe.
Editor | : |
Komentar