Terkait pelaporan ke Komdis, Kurnia mendapatkan dukungan dari pelatih kiper Arema, Alan Haviluddin. Dia menjelaskan bahwa yang melakukan provokasi bukan Kurnia, melainkan suporter tuan rumah.
”Saya pikir yang melakukan provokasi itu suporter kepada pemain Arema. Mereka melempari kami lebih dulu,” kata Alan.
Hingga Kamis (1/5), belum ada keputusan dari Komdis terkait pelaporan tersebut. Namun, petugas media Semen Padang, Ronny Suhatril, meyakini kalau pemain yang melakukan tindakan tidak terpuji cepat atau lambat pasti mendapatkan hukuman.
”Tanpa melapor pun sebenarnya Komdis akan tahu sendiri. Soalnya, pertandingan disiarkan langsung dan sudah banyak bukti seperti apa provokasi Kurnia,” ungkap Ronny.
Berkaca dari sanksi yang diberikan Komdis dalam beberapa pelanggaran sebelumnya, Kurnia terancam hukuman larangan bermain dan denda. Rata-rata pemain yang melakukan tindakan tidak terpuji di lapangan mendapatkan sanksi berupa denda antara Rp25-50 juta.
Seperti yang dijatuhkan kepada pemain dari Persipura (Andri Ibo, Dominggus Fakdawer, dan Bio Paulin), Sriwijaya FC (Abdoulaye Maiga), Persiram (Mbida Messi dan Ortizan Solossa), serta Persis (M. Wahyu), yang terakhir mendapatkan hukuman dari Komdis per 21 April karena dianggap melakukan tingkah laku buruk di lapangan.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Iwan Setiawan, Kukuh Wahyudi)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Kukuh Wahyudi), Harian BOLA (Penulis: Iwan Setiawan |
Komentar