off Grup II Zona Asia/Oseania, 25-27 April. Tim Merah-Putih harus menang jika tak ingin terdegradasi ke Grup III pada 2015.
Indonesia sangat diunggulkan memenangi laga yang digelar di Stadion Tenis GBK, Senayan, Jakarta, itu. Tim Merah-Putih unggul dalam segala aspek. Dalam ranking per 7 April, Indonesia berada di posisi ke-55, sedangkan Hong Kong cuma di peringkat ke-74.
Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Elbert Sie, dan Aditya Hari Sasongko menjadi andalan Indonesia dalam merebut poin. Dari keempat pemain tersebut, hanya Adit yang tak memiliki peringkat tunggal maupun ganda.
Sebaliknya seluruh skuat tim Hong Kong, yaitu Phillip King, Ognian Kolev, David Catala-Velasco, dan Hong Kit Jack Wong, semuanya tak memiliki peringkat. King dan Kolev sudah uzur, sedangkan Wong baru berusia 15 tahun.
Indonesia juga unggul rekor pertemuan. Dalam enam pertemuan sejak 1973, Indonesia berhasil menyapu bersih kemenangan. Pada pertemuan terakhir di Hong Kong pada Februari 2012, Indonesia menang 3-2.
"Saya tak mengetahui secara persis kekuatan lawan saat ini karena mereka tidak aktif mengikuti turnamen. Meski demikian, peluang Indonesia memenangi laga ini sangat besar," kata kapten tim, Roy Therik, dalam konferensi pers di kantor PP Pelti, Senayan, Jakarta, Rabu (16/4).
Ketua Umum PP Pelti, Maman Wirjawan, tak kalah percaya diri. Ia menyebut para pemain Indonesia sudah sangat siap menghadapi pertandingan.
"Pemain terlihat sangat bersemangat dalam latihan. Saya yakin mereka pasti menang lawan Hong Kong," ujar Maman.
Maman berharap keuntungan sebagai tuan rumah bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Demi memaksimalkan dukungan suporter, PP Pelti tak memungut biaya kepada masyarakat yang ingin menonton langsung di stadion alias gratis.
Indonesia dan Hong Kong harus bertarung di babak play-off setelah kalah dari lawan masing-masing di babak pertama Zona Asia/Oseania. Indonesia takluk 2-3 dari Kuwait, sedangkan Hong Kong menyerah 1-4 di tangan Thailand.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Sumber | : | Oka Akhsan M. |
Komentar