Pada saat pelaksanaan pelatnas timnas juga kesulitan mendapatkan lawan uji coba berkualitas.
“Untuk meningkatkan level permainan timnas Indonesia, pemain harus sesering mungkin menjalani uji coba internasional dengan level lawan di atas. Namun, hal itu sulit terjadi karena pada saat pelatnas berlangsung negara-negara dengan reputasi bagus sedang memutar kompetisi,” kata Alfred Riedl, pelatih kepala.
Mantan pelatih Vietnam dan Laos itu mencontohkan pelaksanaan pelatnas tahap kedua Piala AFF pada 7-15 Mei. Saat itu Tim Garuda akan menjalani dua laga uji coba.
Yang pertama melawan ASEAN All-Star pada 11 Mei di Jakarta. Selanjutnya Tim Garuda akan melakoni uji tanding menghadapi Republik Dominika pada 15 Mei di Solo, Jawa Tengah.
“Bukan bermaksud meremehkan Dominika, tetapi mereka bukan tim yang punya trek bagus di dunia sepak bola internasional. Timnas semestinya melakoni uji coba melawan negara-negara level atas Asia. Tapi, hal itu tidak memungkinkan, karena agenda kompetisi domestik mereka tengah padat,” kata Alfred.
Apakah situasi ini membuat Alfred patah arang?
“Saya bukan tipe orang yang mau menyerah dengan keadaan. Sesulit apa pun situasi yang dihadapi, saya harus menemukan solusinya,” tuturnya.
Sang mentor berharap pemain yang terpilih ikut seleksi memahami situasi yang tak mengenakkan ini. “Saya ingin komitmen mereka. Pemain harus menyadari saat membela timnas mereka harus memberikan hati dan pikiran mereka buat tim. Saya tak ingin mereka bermain-main,” tutur Alfred.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia) |
Komentar