Meski baru menjalani musim debut di Serie A, pelatih Roma, Rudi Garcia, sudah mampu membuat catatan impresif. Pria asal Prancis tersebut sukses membawa Roma mereguk 24 tripoin di Serie A 2013/14.
Ia kini telah menyejajarkan diri dengan Luciano Spalletti (2007/08) dan Claudio Ranieri (2009/10) sebagai pelatih yang memberikan kemenangan terbanyak bagi Roma dalam satu musim kompetisi. Mengingat liga masih menyisakan lima pekan lagi, Garcia tentu berpeluang besar melewati torehan Spalletti dan Ranieri.
Salah satu resep ampuh Garcia dalam melesatkan Roma adalah dirinya mampu membuat seorang pemain mengeluarkan potensi maksimalnya. Laga kontra Atalanta pada akhir pekan lalu menjadi salah satu contoh. Tampil tanpa para pilar kunci semisal Miralem Pjanic, Alessandro Florenzi, dan Mattia Destro yang terkena suspensi, Tim Serigala tetap mampu mengamankan tiga angka.
Pemain-pemain yang biasanya hanya menghuni bangku cadangan seperti Adem Ljajic dan Rafael Toloi mampu menyuguhkan performa menjanjikan. “Sangat penting untuk menciptakan keseimbangan dalam permainan. Setiap pemain berkorban satu sama lain. Kolektivitas adalah salah satu kekuatan utama kami,” kata Garcia di Mediaset Premium.
Selain itu, pelatih yang membawa Lille menjadi kampiun Ligue 1 2010/11 tersebut terkenal cermat dalam membaca situasi. Tak jarang kemenangan Roma ditentukan oleh pemain yang dimasukkan Garcia di pertengahan laga.
Musim ini, sembilan dari 68 gol Roma disumbangkan oleh pemain pengganti. Jumlah itu merupakan rekor tertinggi di Serie A, mengalahkan Fiorentina (6 gol via pemain pengganti), Parma (5), dan Inter (5).
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar