Real Madrid ditunggu Bayern Muenchen, klub terbaik Eropa dan juara bertahan LC, di babak semifinal. Duel pertama digelar pada Rabu (23/4) di Santiago Bernabeu dan bentrokan kedua mentas di Fusball Arena (29/4).
Tidak sedikit yang menyayangkan pertemuan kedua tim ini di babak empat besar karena dianggap terlalu dini. Duel dua tim berkualitas atas dan pemain kelas dunia dengan raihan total 14 trofi LC ini dianggap pantas mentas di partai final.
Jika Los Blancos mengejar la decima, kubu Muenchen juga memburu status tim pertama yang bisa mempertahankan titel juara LC sejak AC Milan mampu melakukannya pada 1988/89 dan 1989/90.
Salah dari dua ambisi besar itu bisa terwujud apabila sukses meraih hasil positif di pertemu-an pertama. Baik kubu Madrid atau sang tamu juga sama-sama mengincar kemenangan!
“Kami turun ke lapangan dengan niat memenangi laga, karena tak ada resep yang lebih baik buat lolos ke final selain kemenangan di duel pertama. Setelah tiga kali beruntun ter-henti di semifinal, kali ini kami berambisi absolut ke final,” kata Xabi Alonso di Marca.
“Kami punya kualitas buat mengalahkan Madrid dan harus bisa menunjukkannya, tapi juga wajib waspada. Madrid mampu mencabik-cabik tim mana saja,” tutur pemain sayap Muenchen yang juga mantan personel Los Blancos, Arjen Robben.
Editor | : | Rizki Indra Sofa |
Sumber | : | Marca |
Komentar