Striker Atalanta, Marko Livaja, berharap bisa kembali bermain untuk timnya musim depan. Pemain 20 tahun itu ingin mengesampingkan masalah disiplinnya, sebab tanpa bersamanya orang tak pernah tahu siapa dirinya.
Marko Livaja pekan ini pulih dari cedera Achilles, namun ia mengalami masalah dengan pendukung klubnya sendiri di sosial media.
"Musim dimulai dengan baik, saya bisa masuk sistem yang berbeda, tapi kami mengami beberapa hasil negatif karena dipaksa bermain dengan pola 4-4-2," kata Livaja kepada Sportske Novosti.
"Denis adalah kapten dan masuk dalam starting line-up sebagai striker pertama , sementara saya sering hanaya turun dari bangku cadangan."
"Saya merasa sedikit bertanggung jawab, tapi semua telah terjadi. Adalah penting bagisaya untuk bermain. Masih ada waktu hingga akhir musim untuk membuktikan diri, saya ingin memanfaatkan kesempatan."
Livaja memiliki beberapa masalah disiplin selama bersama Atalanta, dari meninju rekan setimnya, Ivan Radovanovic dalam sesi latihan, bertengkar dengan pelatih Stefano Colantuono dan menolak untuk pemanasan bebelum pertandingan pada Februari kala melawan Udinese.
"Terakhir kali [aku diskors oleh klub] karena saya memutuskan untuk tidak pemanasan ketika akan masuk pada menit ke-78."
"Saya ingin meninggalkan Atalanta tapi pada bulan Januari. Namun, peraturan telah dibuat, dan saya tidak diberi kesempatan."
"Mereka bilang saya terlalu penting untuk tim, hanya untuk menjaga saya di bangku cadangan dan memasukan saya untuk pemanasan di menit 78."
"Kenapa ke-78 jika saya penting? Tapi dalam sepak bola itu normal hal-hal ini terjadi. Saya dibayar, kami adalah profesional dan saya akui saya salah."
Editor | : | Vessy Dwirika Frizona |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar