muka kelelahan terlihat di wajah 20 pemain U-18 dalam acara Seleksi Tim Nasional U-18 di Galaxy Sports center, Ancol, Senin (21/4) pagi hingga siang. Pelatih kepala Britt Carlo Medalle Reroma dan asisten Wahhyu Budi Santoso menggenjot fisik dan semangat juang para pemain membela Indonesia lewat bola basket.
"Pemain yang saya pilih harus memiliki totalitas berjuang untuk Indonesia. Memang mereka harus skillfull dan memahami permain bola basket. Namun, perilaku (attitude) dan kerja keras menjadi penilaian saya," ucap coach Britt, kepada BOLA.
Mulai dari pemanasan, drill individual, drill pemahaman pola, hingga scrimmage, dilakukan dengan intensitas tinggi. Dalam empat jam itu, praktis pemain harus fokus. Udara panas di Ancol membuat ketahanan fisik pemain benar-benar diuji.
"Saya ingin mengetahui juga bagaimana kondisi fisik pemain. Saya sama sekali belum tahu batas ketahanan mereka," ucap Britt. Britt bersyukur sebab para pemain menunjukkan antusiasme tinggi. "Mereka tetap bersemangat meskipun lelah," tambah Britt.
Manajer timnas U-18, Christine Gono, hanya bisa menahan nafas melihat muka-muka capek para pemain. "Mereka bergerak nyaris tiada henti. Semoga saja cepat beristirahat agar besok pulih kebugaran mereka," imbuh Christine, yang berprofesi sebagai dokter ini.
"Wah latihannya dahsyat. Capek bener saya," kata center asal Jatim, Vincent Rivaldy Kosasih.
"Kaget kita mendapat latihan seperti ini. Namun dibandingkan DBL Camp, masih lebih berat di DBL Camp sih. Namun, empat jam dalam kondisi panas memang membuat kami kelelahan," ucap Adhitya Kusuma, center asal DKI Jakarta. Adhitya adalah skuat DBL All-Star 2013 asal DKI, yang bertanding di Sacramento, AS, tahun lalu.
Seorang peserta asal Kalsel, Kurniawan Arisandi, tumbang di seri scrimmage karena sakit. Ia cukup terkejut oleh dril-dril yang diberikan.
Seleksi akan memanggil 12 pemain untuk ke SEABA U-18, 5-7 Mei di Tawau, Malaysia.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | - |
Komentar