Timnas Senior: Syarat Mutlak Menjadi Pemain Inti

Sejumlah pemain yang berkiprah di luar negeri tak ikut dalam lawatan timnas senior ke Spanyol karena sedang melakoni aktivitas kompetisi bersama klubnya. Namun, penampilan mereka tetap dipantau.

Tak tertutup kemungkinan para pemain yang mengadu peruntungan di luar Indonesia bakal dipanggil pada pelatnas lanjutan Piala AFF 2014. “Mereka tak masuk daftar awal pelatnas bukan karena tidak dibutuhkan, tetapi karena tengah fokus dengan klubnya masing-masing. Masih banyak waktu untuk melibatkan mereka dalam sesi pelatnas Piala AFF,” kata Woflgang Pikal, asisten pelatih timnas senior.

Namun, tentu para pemain-pemain tersebut harus memiliki jam terbang tinggi di klub masing-masing. Pelatih kepala Alfred Riedl tak ingin pemain menganggur alias hanya menjadi penghangat bangku cadangan. Seorang pemain bakal kehilangan sentuhan dan kebugarannya menurun jika terlalu lama tidak tampil dalam sebuah laga kompetitif.

Pada kenyataannya memang tak semua pemain Indonesia yang berlaga di luar negeri memiliki status sebagai pemain inti di klub. Andik Vermansah (Selangor FA/Malaysia), Sergio van Dijk (Sepahan/Iran), Irfan Bachdim (Ventforet Kofu/Jepang), dan Patrich Wanggai (T-Team/Malaysia) belum berada dalam posisi mapan di klub masing-masing.

Ambil contoh SvD, yang musim lalu begitu tajam di Persib, di pentas Liga Iran seperti mati kutu. Sang striker baru turun sebanyak 413 menit (7 laga) dan hanya mencetak sebiji gol. Ia kalah kelas dibanding dua penyerang lokal: Mehdi-Sharifi (8 gol) serta Mohamad-Gholami (6).

Liga Iran sudah memasuki fase akhir. Sergio kabarnya berencana kembali bermain di Liga Super Indonesia pada putaran kedua untuk mendapatkan tempat di Tim Merah-Putih.

Penulis: Ario Yosia