Arema Cronus sudah melakukan persiapan matang menjelang lawatan ke markas Persib, Stadion Si Jalak Harupat, Kab. Bandung, Minggu (13/4). Bukan hanya persiapan teknis di lapangan yang menjadi fokus utama, tetapi juga faktor nonteknis.
Untuk menjauhkan pemain dari teror suporter tuan rumah, manajemen Singo Edan sudah mengantisipasi dengan cara menyiapkan empat mobil antihuru-hara sebagai kendaraan pulang-pergi menuju Stadion Si Jalak Harupat pada hari pertandingan.
”Rencananya memang naik rantis. Lokasi penginapan kami di Kota Bandung jaraknya cukup jauh dari stadion sehingga menimbulkan risiko,” kata sekretaris Arema, M. Taufan.
Inisiatif manajemen Singo Edan menggunakan kendaraan baja murni untuk menjamin keselamatan pemain. Pelatih Arema, Suharno, tidak ambil pusing dengan faktor nonteknis tersebut. Mantan pelatih Persiwa itu berharap pemain lebih fokus pada pertandingan dibanding teror suporter lawan.
”Kami berpikir positif saja karena tujuan kami ke Bandung untuk bermain bola,” kata pelatih berusia 54 tahun itu.
Penggunaan rantis sebenarnya tidak direkomendasikan oleh PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi. “Kami tidak mau penyelenggaraan pertandingan sepak bola seolah-olah dilangsungkan dengan kondisi seperti peperangan. Kami ingin pemain dalam kondisi nyaman sebelum dan sesudah pertandingan,” kata CEO PT LI, Joko Driyono.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Iwan Setiawan, Kukuh Wahyudi
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar