Juventus ditujukan untuk dirinya. Kini setelah menyadari tepuk tangan itu untuknya, ia pun menghaturkan terima kasih.
Webb ditugaskan memimpin leg II perdelapan final Liga Europa antara La Viola melawan I Bianconeri, Kamis (20/3). Ketika wasit berkepala botak berusia 42 tahun itu memasuki lapangan, publik Firenze berdiri dan bertepuk tangan.
"Itu adalah malam yang fantastis. Ketika mendengar tepuk tangan dari penonton saya tidak menyadari itu untuk saya. Lalu saya berbalik badan untuk melihat apakah orang penting telah memasuki lapangan," ujar Webb, mengenang.
"Saya menikmati hal-hal seperti ini. Menjadi wasit adalah gairah, tapi tanpa kerja sama dari pemain, penggemar, dan wartawan, tugas seorang wasit menjadi semakin sulit. Sangat penting untuk memahami kesulitan wasit. Kami adalah manusia dan bisa membuat kesalahan," tutur Webb.
"Apakah saya ingin menjadi wasit di Serie A? Ini adalah liga yang sulit dan menantang, tapi itu akan menjadi pengalaman yang baik bagi saya," ungkap Webb.
Selain tepuk tangan dari publik Artemio Franchi, peristiwa yang membuat Webb terkesan di laga Fiorentina-Juventus adalah tendangan bebas menawan Andrea Pirlo.
"Tendangan bebas Pirlo sangat mengagumkan. Saya cukup beruntung bisa menyaksikan karya tertentu dalam hidup dan melihat pemain terbaik di dunia," ucap Webb kepada La Gazzetta dello Sport.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Komentar